Menanti Kata Maaf Yang Tertunda
"Kemana kau s’lama ini
Bidadari yang kunanti
Kenapa baru sekarang
Kita dipertemukan ...."
Tak pernah bosan lagu itu didengarkan. Seakan lagu tersebut mampu menyembuhkan lara yang pernah tercipta. Tak satupun yang mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Hanya diri ini, Tuhan dan sosok lelaki yang sempat mewarnai hidup ini yang mengetahuinya.
Hari terlewati seperti biasa. Hingga semua cerita tlah mulai terlupa. Tiba di suatu sore, tiba-tiba handphone terdengar bergetar menandakan ada notifikasi yang masuk. Sebuah pesan singkat dari aplikasi Facebook yang entah dari siapa pengirimnya. Melihat nama akunnya terlihat asing. "Dek, apa kabar?" satu kata pembuka.
Berusaha mengingat nama akun Facebook yang mengirim pesan tersebut. Namun tetap tak menemukan satupun nama yang sama. Ini karena saya yang pelupa, atau memang karena pakai nama samaran? Akhirnya, sebelum menjawab pesan tersebut mencoba membuka profil akunnya. Dan setelah melihat fotonya, "jenjeng...Siapa? Yakin dia yang mengirimkan pesan?" pertanyaan itu yang langsung terbersit dalam pikirku.
Mencoba bersikap biasa. Berusaha menjawab singkat. Padahal hati sudah bergejolak hebat. Ingin menumpahkan semua perasaan, kekesalan, pertanyaan hingga mengharap kata maaf yang sempat tertunda. Mungkin terdengar berlebihan, tetapi memang nyatanya demikian. Berawal dari 11 tahun yang lalu, cerita kami terpenggal tanpa kelanjutan. Tidak perlu ada yang dipersalahkan. Ya, itu memang sudah kesepakatan kami. Walaupun demikian di hati ini masih banyak hal yang mengganjal yang membutuhkan sebuah penjelasan.
"Baik kang! Kakang apa kabar?" jawabku singkat. Sempat ragu mau menjawab atau tidak. Karena banyak yang harus dipertimbangkan. Karena keadaan kami telah berbeda. Kami telah saling berkeluarga. Kami saling menjaga perasaan orang terkasih di sekeliling kami. Percakapan pun semakin panjang namun tetap berada di jalurnya. Karena kami tahu batasannya. Satu persatu pertanyaan hati mulai terjawab. Terkuak dalam percakapan. Semua prasangka selama ini telah terjawab tanpa harus berburuk sangka. Kalimat maaf yang sempat tertunda pun akhirnya terlontar juga. Di sinilah saya merasa menjadi manusia dewasa yang sesungguhnya. Manusia yang dengan rela dan ikhlas tanpa rasa benci mencoba saling memaafkan dan melupakan atas semua kesalahan yang telah diperbuat.
Mungkin untuk urusan yang lain, mulut ini sering sekali berkata ingkar. Mulut sering mengucapkan maaf. Mudah sekali mengucapkannya. Tetapi pasti belum dalam tahapan melupakan. Dari proses yang penuh menguras emosi tersebut satu hal yang mebuatku terkekeh dalam hati. Ternyata perasaan sayang dan cinta yang pernah singgah, setelah sekian lamanya hilang begitu saja. Seakan menguap bersama berjalannya waktu. Mengobrol di dunia maya pun seakan sudah biasa saja. sudah entah kemana perasaan waktu dulu.
Timbul pertanyaan dalam diriku, "kemana perasaan yang dulu itu ya? kok, biasa saja?" Seakan tak ada reaksi kimia lagi di antara kami. Kami berdua menyadarinya. Tetapi kami pun tak tahu pasti apa penyebab hilangnya rasa itu.
Seakan gejolak rasa ini menanti kata maaf yang tertunda, namun luruh begitu saja bersama berjalannya waktu.
Tags:
Daily Life
38 komentar
soal maaf yang tertunda ya, tentang kisah masa lalu ini ya.
ReplyDeleteardentusstory.com
Hehehe...
DeleteSaya tau gimana rasanya menanti kata maaf itu dr sang mantan.. huaaaaaahuaaa.. setujuuu luruh begitu saja bersama berjalannya waktu
ReplyDeleteTeeimakasih mb sudah mampir.
DeleteAku sih bukannya minta maaf atau menerima maafnya... Justru merasa puas dan bahagia ketika dia melihat kebahagiaanku dg orang yg sekarang ada di sampingku sementara dia menderita dg pasangannya... Horeeee aku sang pemberi kebahagiaan. Selamat menonton.. Ucapku dlm hati
ReplyDelete#jahat ya hahaha
Ada benernya juga kak,,terkadang ada rasa puas kalau mantan kita mengucap "aku masih sayang kamu. G bisa nglupain kamu". padahal kita dah g da rasa. Puaaaas banget dengernya.
DeleteTtg kata maaf.. yang kemudian membuat kembali ke cerita lama.
ReplyDeleteTetapi karena ada kata maaf itu, rasa sesal dari masa lalu kemudian hilang, terganti dengan rasa damai. Ceritax keren kakak ^_^
Huah...tema 1m1c benar-benar berat kayaknya,hm..dan jadi ini alasan sy blm nulis sampai skrg, hahahaha
Makasih sudah mampir kak..
DeleteMaafkan aku hehehe tertanda Ria Bilqis
ReplyDeleteIiiish emang slama ini tuh kamu jahaaaap....😂😃😄
DeleteHuaaaah sama seperti yg aku alami setelah sekian lama menghilang lantas datang seakan membuka kembali luka yg telah terperban 😢 keren ka tulisannya 👍
ReplyDelete😂😃😄 makasih sudah mampir kakak.
DeleteHuaaaah sama seperti yg aku alami setelah sekian lama menghilang lantas datang seakan membuka kembali luka yg telah terperban 😢 keren ka tulisannya 👍
ReplyDeleteWowh maaf dari akang mantan ternyata huaaa...aku?nulis yang mantan yang mana ya #eh wkwkwkwk. Blogger juga manusia kog, boleh lah sesekali nulis masa lalu dan berusaha memaafkannya untuk melangkah ke depan yang lebih baik lagi ahahaha
ReplyDeleteLeabisan ide untuk tema 1m1c,,jd yg terpikir lgsg ntu.😂😃😄
DeleteLuruh bersama waktu
ReplyDeleteSukaaaaaaaa
Makasih mb udah mampir.
DeleteSeiring berjalan waktu maaf itu akan datang, walau mungkin tidak terucapkan.
ReplyDeletesalam,
http://alrisblog.wordpress.com
Makasih sudah mampir.
DeleteMungkin karena masing2 sudah ada orang tersayang saya, perasaannya sudah biasa aja.. Jadi sang mantan minta maaf buat membersihkan hati biar ga diuber rasa bersalah terus ☺
ReplyDelete-Tatat-
Sepertinya sih seperti itu teh tatat...
DeleteSudah ada yang lain mungkin ini...
ReplyDeletekembalinya seseorang masa lalu kerap mengusik tapi kalo udah move on..itu lebih baik :)
ReplyDeleteYoi mb st-nur....
Deletei feel you kak :D
ReplyDeletemakasih ya udah mampir ke blog akuuu.. :D
Mungkin karena seiring berjalannya waktu kita juga sudah menata diri, bisa jadi maaf sudah diberikan tapi tidak diucapkan :)
ReplyDeleteadiatigracia.wordpress.com
Dalem banget judulnya mba.
ReplyDeleteKata maaf memang hanya satu kata tapi maknanya dalam.
Hehe...mamacih mb lhi udah mampir...
Deleteaku klo memaafkan, juga melupakan hehe 😀 Soalnya daripada capek hati dek 😆
ReplyDeleteSometimes time is a healer yaaa feee..
Kapan2 kita ketemu di event yaa ^^
Smoga yaa... kayaknya skian banyak event kok yaa kita blum bisa ketemuan.
DeleteAh Kakang mantan, kok udah 11 tahun baru kepikiran minta maaf, haha... Tapi gpp lah, ketimbang nggak pernah minta maaf.
ReplyDeleteBaru kebayang2 wajahkubkali miss. 😂😃😄
DeleteSeneng baca ini, berasa banget keikhlasannya memaafkan setelah 11 tahun berlalu.. Abis ma'afan cuss udah ditutup aja bukunya maaaak. Hehehee
ReplyDeletebener banget mb. mamacih ya mb udah mampir.
DeleteJadi ingat masa lalu, ketika menanti kata maaf
ReplyDeleteWeeew,,ini kok seperti lagi membuka album kenangan ya ceu. 😂😃😄 eh trus nyanyi "masa lalu biarlah masa lalu..." asyiiiik...
Deletewuaw... Alhamdulilah ya mbak, bisa saling mengerti keadaan sekarang
ReplyDeleteHarus mb. Kalau gak yaa jadi repot.😂😃😄
DeleteTerimakasih sudah meluangkan waktu untuk mampir dan memberikan komentar di feriyana.com. Ditunggu lho, kunjungan dan komentar berikutnya.