Remember The Flavor: Jangan Biarkan Cinta Kita Meleleh Seperti Es Krim Yang Tak Diinginkan

 
Awal tahun 2017 ini bioskop Indonesia dipenuhi film-film negeri sendiri. Tepatnya di tanggal 15 Februari 2017 ini, para pecinta film Indonesia diajak bernostalgia dengan cinta masa lalu dengan hadirnya film yang berjudul Remember The Flavor, Biarkan Rasa itu Memiliki.

Film Remember The Flavor, Biarkan Rasa itu Memiliki ini menurut saya bergenre "baper". Genre baper? Mengapa saya menyebutnya demikian? Yup, karena film ini berhasil membuat saya baper maksimal. Karena kebetulan cerita film ini ada kemiripan dengan cerita masa lalu saya. Hanya latar tempat yang sama dan sang wanita yang ke Jakarta untuk menggapai impian. *gak penting juga sih diceritain. Yaa, sudahlah itu sudah berlalu.


Anyway, film ini dibintangi oleh Tarra Budiman yang berperan sebagai Dimas. Awalnya saya meragukan akting Tarra Budiman di dalam film ini. Yaa, secara kalau melihat sosok seorang Tarra Budiman yang selalu pecicilan di televisi. Di film ini Tarra Budiman dituntut berperan sebagai seorang pemuda Jawa yang serius dan kalem. Tetapi ternyata Tarra Budiman membuktikan kualitas aktingnya dengan apik.

Film Garapan Dian Sunu P dan yang diproduksi oleh MP Pro Media ini mempunyai konsep yang sedikit berbeda dengan film-film lainnya. Film ini cerita dan judulnya sangat match. Kalau melihat judulnya Remember The Flavor, Biarkan Rasa itu Memiliki seakan mengajak kita untuk mengingat rasa yang pernah ada. Matching dengan ceritanya yang mempunyai alur layaknya bercerita sambil mengingat rasa yang dimiliki. Yaa, walaupun alurnya jadi maju mundur film ini masih mampu membuat baper maksimal.

Dari film ini saya sebagai orang asli Jogja seakan disuguhkan sisi lain dari Jogja. Saat menonton, kepala saya mulai manggut-manggut dan dalam hati terucap"ooo, di Jogja ada juga yang begini?"

Yaaa, walaupun sebenarnya menurut saya film ini ending-nya mudah ditebak namun film ini secara tersirat mampu menyuguhkan pesan-pesan kepada penonton. Seperti dalam menggapai impian kita tidak boleh mengabaikan orang di sekitar kita apalagi orang yang mencintai kita. Apabila kita mempunyai rasa sayang kepada seseorang, kita harus memperjuangkan hingga titik darah penghabisan *caelaaah... Jarak bukanlah penghalang. Apalagi hanya antara Jakarta dan Jogja. Karena teknologi sudah canggih yang memungkinkan kita komunikasi denngan lancar. Pulang pergi Jakarta-Jogja naik pesawat kurang dari satu jam sudah sampai. Dan film ini mengajarkan kita untuk menjaga omongan. Jangan dengan mudah mengucapkan janji. Hal ini terlihat dari sosok Dimas yang diperankan Tarra Budiman berjanji akan setia menunggu Melodi (Sahira Anjani) dari Jakarta, buktinya tidak bisa menepati janji. Selain itu Dimas sempat mengucap tentang " yang memesan es krim pinacolada kalau cowok akan dijadikan saudara tetapi kalau perempuan akan dijadikan pacar." Jadi istilahnya Dimas kemakan omongannya sendiri.

SINOPSIS FILM REMEMBER THE FLAVOR
Cerita film ini berawal dari pertemuan yang tak disengaja antara Melodi yang diperankan oleh Sahira Anjani dan Arnesti yang diperankan oleh Annisa Pagih di kereta dari Jakarta menuju Jogja. Pertemuan yang berujung perkenalan itulah membuat Melodi menceritakan kisah cintanya dengan Dimas.

Melodi dan Dimas bersahabat sejak kecil. Dimas yang memiliki kedai es krim Mirasa selalu medukung Melodi yang berambisi untuk menjadi seorang penyanyi. Seiring berjalannya waktu antara kedua sahabat tersebut ada rasa saling mencintai. Hanya saja Melodi terlalu dingin untuk menanggapi rasa cinta tersebut. Ia lebih mementingkan ambisinya menjadi seorang penyanyi. 

Padahal ibunya yang diperankan oleh Djenar Maesa Ayu yang berprofesi sebagai penyanyi tidak mengijinkan Melodi menjadi seorang penyanyi. Karena takut bernasib sama dengan ibunya. Hingga karna ambisinya tersebut, Melodi diusir dari rumah oleh ibunya. 

Dan lagi-lagi Dimas lah yang menolong Melodi. Menampung Melodi untuk tinggal sementara di kedai es krimnya. Padahal pada awalnya ayahnya Dimas yang diperankan oleh Ferri Salim tidak menyetujui. Nah lo, semakin ribet kan tuh ceritanya. Hayo tebak akhirnya bagaimana? Akankah Happy Ending? Dimas dan Melodi bisa hidup bahagia atau tidak? yuk, tonton filmnya di bioskop kesayangan Anda. Sedang tayang kok filmnya sejak tanggal 15 Februari 2017. Tapi saya sarankan jangan membawa anak dibawah umur ya. Karena ada adegan ehem-ehemnya. *hehehe...

Cinta itu layaknya es krim. Dibalik rasa manis, asam dan nikmatnya es krim ada sensasi dinginnya. Es krim akan lebih nikmat bila dimakan saat masih beku. Akan terasa berkurang enaknya bila sudah terlalu dan meleleh. Begitupun cinta. Bila terlalu lama rasa itu dipendam dan tidak terjaga maka akan terasa hambar dan akan hilang seiring berjalannya waktu. So, jangan biarkan cinta Anda meleleh, layaknya es krim yang tak diinginkan. Bagaimana pendapat Anda?

   




Share:

6 komentar

  1. Es krim hehehe, mari kita jaga cinta kita, kepada orang yang kita cintai agar tidak meleleh

    ReplyDelete
  2. hayuuk mpok nonton, tapi siap2 baper yaa. oiya bawa pak suami yaa, soalnya ada adegan ehem2nya.

    ReplyDelete
  3. Ceritanya ringan tapi sarat pesan positif ya mba. Semoga bisa nonton sebelum turun layar nih.. Udah lama ga nonton ke bioskop eeuuy.. Hahha

    ReplyDelete
  4. ahh kenangan akan yogya di film ini lmyn bikin gimana gituuu..

    ReplyDelete

Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk mampir dan memberikan komentar di feriyana.com. Ditunggu lho, kunjungan dan komentar berikutnya.