Eataly Resto Green Lake City, Mampu Hadirkan Citarasa Italia di Jakarta Barat


Setelah sekian lama berkutat dengan kesibukan pekerjaan, sepertinya saya butuh me time. Secara sebagai seorang ibu muda pekerja, sangat sulit untuk meluangkan waktu untuk me time. Entah, karena budaya atau cara pandang masyarakat Indonesia yang salah terhadap me time terutama untuk seorang ibu-ibu. Masyarakat Indonesia beranggapan seakan ibu-ibu yang menginginkan me time adalah seorang ibu yang egois. Yang hanya memikirkan diri sendiri. Saya sendiri pernah mengalaminya. Kakak ipar saya ngerumpi dengan tetangga tentang saya. "Feri jalan-jalan sendiri aja tuh. Gak ngajak-ngajak anak dan suaminya. Istri macam apa coba? Maunya seneng-seneng sendirian aja."  Saya sih tidak ambil pusing apa perkataan orang lain, yaa walaupun kakak ipar sendiri. Yang penting anak dan suami saya tidak mempermasalahkan apa yang saya lakukan. Justru suami saya sangat mendukung saya. Katanya sih, "udah sono jalan-jalan biar gak bete!

"Huraaay!!" Langsung dech mencoba menyusun rencana untuk me time, yaa tentu saja setelah mendapatkan ijin dari suami, *maklum istri solehah....he... Tetapi ternyata permasalahan tidak langsung selesai diperijinan suami. Bimbang pun melanda. Bagaimana saya akan menghabiskan me time? Setelah memikirkan dan menimbang secara masak-masak akhirnya saya putuskan untuk me time dengan cara berkuliner ria. Seakan gayung-pun bersambut. Hati ini semakin gembira saat mendapat undangan untuk mereview Eataly Resto. Bersyukur tempatnya terbilang dekat dengan rumah saya, yaitu di Green Lake City, Jakarta Barat.

 Eataly Resto Green Lake City Lantai 1

Eataly Resto merupakan authentic Italian food restaurant di Jakarta Barat. Eataly Resto mencoba menghadirkan citarasa Italia khususnya untuk customer di kawasan Jakarta Barat. Dan ternyata berhasil dan sangat diterima oleh masyarakat. Terbukti Eataly Resto, tidak pernah sepi dari pembeli saat saya sedang berada di sana, pada hari Minggu (19/03).  

Sejarah Singkat Eataly Resto
Banyak restoran atau rumah makan yang menyediakan menu Italia, namun sepertinya baru Eataly Resto yang benar-benar mempertahankan citarasa asli Italia. Karena di restoran lain sudah banyak menu yang disesuaikan dengan citarasa nusantara.*Secara lidah Indonesia beda ya, dengan lidah orang Italia.
Owner Eataly Resto Green Lake City

Di balik pendirian Eataly Resto, pada bulan Oktober 2016 yang lalu ternyata terdapat sejarah tersendiri dari sang owner yaitu tante Indrawati Moerti dan Sven M Diekmann. Eataly Resto terbentuk setelah sang owner melakukan travelling ke Vietnam. Di Vietnam, pasangan kompak ini makan di sebuah restoran non profit yang bernama KOTO. Restoran non profit adalah restoran yang tidak mengambil keuntungannya untuk kepentingan pribadi. Seluruh keuntungannya  untuk para pekerja restoran tersebut yang merupakan anak-anak jalanan. Memang harganya lebih mahal, tetapi memang keuntungan restoran tersebut untuk semua pekerjanya. Sejak itulah mereka bertekad untuk membuat restoran yang serupa di Indonesia suatu saat nanti.

Saat itu kehidupan tante Indrawati Moerti dan Sven M Diekmann bisa dibilang sudah mapan. Selama 11 tahun tinggal di Eropa dan bekerja di sebuah perusahaan Internasional. Namun demi tujuan yang mulia, mereka memulai dari nol dengan mendirikan Eataly Resto. Padahal pasangan suami istri tersebut tidak mempunyai background kuliner. Hanya hobi memasak dan makan semata. Karena memulai dari nol, mereka merasa belum sanggup untuk mendirikan Eataly Resto sebagai restoran non profit. Tetapi tetap visi kedepannya adalah ingin mengubah Eataly Resto menjadi restoran non profit. Naaah, yang menjadi pertanyaan, "Mengapa restoran Italia?"
Open Kitchen Eataly Resto

Pertanyaan tersebut dijawab dengan singkat oleh om Sven, "yaaa, karena ibu saya seorang Italian". Yup, memang om Sven ini merupakan keturunan Jerman-Italia. Tetapi walaupun seorang bule, tetapi ia tidak pernah sungkan untuk sesekali melayani customer. Eataly Resto sengaja didirikan dengan konsep dekat dengan customer. Hal ini terbukti dari langsung sang owner ikut melayani customer dan Eataly Resto memiliki dapur yang terbuka, yang memungkinkan customer melihat proses pembuatan semua menu yang ada di Eataly Resto. Suasana di Eataly Resto seakan mengajak customer untuk merasakan layaknya suasana di rumah. Suasana yang nyaman untuk berkumpul seluruh anggota keluarga. Walaupun menyediakan minuman beralkohol, tetapi tetap bisa pesan minuman non alkohol. Malah menu minuman no alkohol lebih banyak. Dari 2 (dua) lantai Eataly Resto, keduanya merupakan no smoking area. Hal ini demi kenyamanan seluruh customer terutama customer usia anak-anak. Eiits,,tetapi bagi customer yang ingin merokok tidak usah kuatir. Karena tetap masih bisa merokok. Karena sebelum pintu masuk Eataly Resto terdapat bagian yang masih diperbolehkan untuk merokok. Walaupun terletak di luar, tetap terasa cozy kok... Karena Payung Merah dan table serta kursi yang nyaman dengan suasana teduh dan suasana di sekelilingnya malah akan memberikan experience yang berbeda.


Menu Eataly Resto
Restoran Italia identik dengan menu makanan pizza. Padahal masih banyak menu makanan Italia lainnya yang tidak kalah enaknya selain pizza. Begitupun Eataly Resto, yang menyediakan menu yang tidak hanya pizza saja. Menu khusus pizza saja ada 16 varian topping dan rasa yang berbeda. Selain pizza, di Eataly Resto juga terdapat 12 menu varian pasta, 6 menu salad, dan masih banyak lagi menu lainnya. Langsung lihat daftar menunya saja yaa...
 
Eataly Resto mengutamakan dan mempertahankan cita rasa tradisional Italia dengan porsi yang besar namun tetap terjangkau. Tidak seperti di restoran Italia pada umumnya yang menyediakan porsi kecil namun harganya mahal. Hal ini terbukti dari ukuran pizza yang super jumbo. Perkiraan diameternya sekitar 40 cm. *Wooow banget kan ukurannya?? Naaah, berikut pizza di Eataly Resto yang sudah saya cicipi.
 
3 varian pizza super jumbo Eataly Resto

Dalam menyajikan pizza, Eataly Resto sengaja tidak memotong pizzanya terlebih dahulu. Pelayan akan menanyakan terlebih dulu kepada customer, mau dipotong sendiri atau pelayan yang memotongnya. Hal ini sengaja diterapkan di Eataly Resto untuk memberikan experience yang berbeda untuk customer. Namun tetap saja sebagian besar customer lebih memilih pelayan yang meotong pizza nya di meja customer. *maklum budaya masyarakat Indonesia yang ingin selalu dimanja...hehe.. Selain experience dalam memotong pizza, pada saat menghidangkan pizza di meja customer, pelayan akan memberikan saran bagaimana cara makan pizza layaknya di Italia. Kita terbiasa makan pizza dengan menggunakan saos, padahal pizza akan lebih lezat jika tanpa menggunakan saos. *terus, pake apa dong kalau gak pake saos? Eataly Resto akan menyarankan menggunakan Virgin Olive Oil dan sejenis minyak yang didalamnya terdapat cabai kering. Dengan menggunakan kedua minyak tersebut, kita akan mendapatkan sensasi citarasa pizza yang berbeda dari biasanya. Karena denngan saos justru akan merusak dan menghilangkan rasa yang sesungguhnya yang terdapat dalam pizza.

Selain citarasa yang mantap, Eataly Resto hadirkan Experience  baru

Selain pizza saya juga mencicipi beberapa menu seperti Arancini. Arancini merupakan menu apertizer  dari Eataly Resto. Menu ini didapatkan dari pengalaman sang owner saat travelling ke Mongolia. Mereka saat itu sedang kelaparan dan menginginkan sesuatu yang crunchy seperti gorengan. *maklum tante Indrawati yang merupakan orang Indonesia tulen yang suka dengan gorengan. Arancini adalah risoto yang dibentuk bulat-bulat diisi dengan saus bollognese dan kemudian digoreng. Menu ini sudah dimodifikasi sesuai selera sang owner. Karena menurut mereka, semua menu yang ada di Eataly Resto merupakan menu kesukaan mereka.

Arancini, risoto goreng isi saos bolognese
Selain Arancini, terdapat menu apertizer yang bernama Bruchetta. Roti crunchy yang di atasnya terdapat topping tomat, daun basil lengkap dengan herbs dan virgin olive oil. Tekstur roti yang crunchy merupakan ciri khas roti Eropa. Berbeda dengan roti di Indonesia yang cenderung lembut. Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh ingredients yang terdapat di dalamnya. Seperti Susu dan Telur. Semakin banyak kandungan kedua bahan tersebut, akan membuat roti semakin lembut. Roti Eropa memang sengaja dibuat crunchy karena memang untuk makanan utama bukan cemilan seperti di Indonesia.

 Bruccheta, wajib dicoba saat berada di Eataly Resto

Bagi pecinta pasta, pasti ngiler kalau melihat menu pasta yang saya cicipi ini. Namanya Gnocchi Scampi, Lasagna Ragu Alla Bolognese dan Panzerotti Spinaci. Di jamin ketagihan. *So creamy tapi gak bikin eneg... Kalau mau salad juga ada nih, "so fresh" begitulah kesan pertama saat mengunyah dua menu salad Eataly Resto. 

Pasta dan Salad begitu yummy di mulut
Tidak perlu berpanjang lebar lagi deh yaa... Langsung cuuus aja meluncur ke Eataly Resto. Alamatnya di Ruko Sentra Niaga Green Lake City, Jalan Green Lake City Boulevard Blok H.05, Jakarta Barat. Tidak Jauh kok dari pintu masuk Green Lake City. Tempat strategis dan tulisan papan nama Eataly Resto yang catchy sangat memudahkan mencari tempat ini. Ingat jam operasionalnya yaa...  

Minggu-Kamis 11.00 - 22.00
Jumat-Sabtu     11.00 - 00.00

Tetapi bila tidak bisa atau tidak sempat ke Eataly Resto masih bisa delivery kok... Catat nomor telponnya ya! Untuk order bisa menghubungi (021) 22052190

Ditunggu komentarnya ya, setelah datang ke Eataly Resto Green Lake City....
 







Share:

22 komentar

  1. pgn balik lg nih fer blm bs move on blm nyobain dessertnya :)

    ReplyDelete
  2. Referensi nih.. Ga usah jauh-jauh ke itali. Tapi sebagai apa di sana? Promonya bgs banget xixi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener banget mbak. Ooouw gak kok,,kemarin cuma mampir aja ke eataly resto aja. Kepincut lsngsung nulis dech. Makasih udah mampir ke blog saya.

      Delete
  3. Everything looks so nyummy! Ntar kalo pas berkunjung ke rumah mertua yang di jakarta barat juga, mau mampir Eataly aaaahhhh <3

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yummmy banget mb adriana.beneran. gak pake peres.*hehe.. oiya makasih yaa udah mampir.

      Delete
  4. Replies
    1. Hehe..iya mas. Majadih sudah mampir di blog saya.

      Delete
  5. wah bangunannya seperti di luar kak :D di Surabaya belum ada nih jadi pengen kesana

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nanti kl ke jakarta jangan lupa mampir ke eataly resto yaa kak.

      Delete
  6. Emang pizza itu lebih enak gak pake saus supaya kejunya berasa.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Ternyata mbak. Saya nyobain gak pake saos, malah lebih enak.

      Delete
  7. Tempatnya mewah banget ya, dan minyak cabe itu yg bikin menunya jadi unik.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Becuuul miss. Saya juga baru ini makan pizza pake bginian..

      Delete
  8. Siiiss....ampun deh masih blm bs move on juga niii Wkwkwkkkk untung deket rumah tinggal gojek aja sampai. Btw busway gimana pizza alla banana nya ? Endeus juga kaaan 😉

    ReplyDelete
    Replies
    1. Samaaaa..gagal move on juga nih saya. Pizza banananya sayang banget gak sempet difoto. Langsung ludeees karna endeus bingit..😉😂😃😄

      Delete
  9. IIh... bikin ngiler foto-fotonya. Sayang jauh ya dari Depok ^_^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ga pa2 mb sesekali ke jakbar. Skalian mampir ke eumah saya yuk.

      Delete
  10. nyam..nyam..ngeces yaa lihat menunya..usap-usap perut..sabarr..hehe..

    ReplyDelete
  11. Bagus tempatnya ya mbak
    Kaya di eropa tp ga adem kaya di sana
    Hehe..

    ReplyDelete

Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk mampir dan memberikan komentar di feriyana.com. Ditunggu lho, kunjungan dan komentar berikutnya.