Aksi Nyata Aqua: Pentingnya Pelestarian Air


Belum lama ini materi IPS yang saya ajarkan untuk kelas 7 sedang mempelajari kerajaan Hindu dan Budha. Mengenai corak kehidupan dan perkiraan lokasi kerajaan Hindu-Budha. Salah satu siswa bertanya, "bu, mengapa sebagian besar kerajaan yang disebutkan tadi lokasinya dekat dengan sungai?" Saya langsung menjawab, "Pertanyaan yang bagus. Pinter murid ibu. Mengapa kebanyakan kerajaan yang sudah kita pelajari tadi terletak dekat dengan sungai? Karena seperti yang telah kita ketahui air adalah sumber kehidupan. Untuk minum, mencuci, mandi, dan aktivitas lainnya, kita selalu membutuhkan air. Karena menyadari arti pentingnya air, sengaja kerajaannya didirikan dekat dengan sumber air dan salah satunya adalah sungai. Supaya mempermudah kegiatan penggunaan air. Seperti yang sudah kalian pelajari di semester lalu, ada yang masih ingat? Pada masa pra-aksara, manusia purba ternyata juga memilih tempat tinggal di pinggir sumber air. Nah, berarti sekarang mengerti ya, betapa pentingnya air? Coba bayangkan apa yang akan terjadi bila hidup kita tanpa air?"


Mendengar jawaban saya, siswa di kelas terdiam sambil manggut-manggut. Entah karena mengerti atau tidak. Maklum, penjelasan saya kepanjangan. *hehe... Sebenarnya masih banyak lagi yang saya jelaskan saat itu. Karena saya berpikir, saat ada pertanyaan seperti itulah, waktunya saya menjelaskan bukan hanya mengenai ilmu teorinya saja. Melainkan, pemahaman kepada siswa mengenai kepedulian lingkungan. Dan kebetulan saat itu yang cocok adalah mengenai pelestarian air.  
Beruntung sebelumnya saya mendapatkan ilmu tambahan mengenai pelestarian air di acara Talk Show #BincangAirAqua dengan narasumber ahli hidrogeologi, pak Gunawan Wibisono. Apa yang saya dapatkan? *Buanyaaaak.... Semakin melek nih bagaimana caranya melestarikan air. Memangnya sebelumnya merem? hehehe...ya gitu deh! Sebelumnya hanya sekedar tahu saja mengenai pentingnya pelestarian air. Belum melek pelaksanaannya. Dan terbelalaklah saya mendengar penjelasan dari narasumber mengenai fakta-fakta yang mengejutkan. Ternyata....

Pict from twitter @aqua_lestari

FAKTA-FAKTA MENGENAI AIR
Terdapat banyak fakta yang mengejutkan mengenai air, diantaranya yaitu:
  • Terdapat 70%  kandungan air di bumi, namun hanya 3% yang fresh water.
  • Sebanyak 663 juta orang hidup tanpa air bersih. Butuh waktu berjam-jam untuk berjalan dan mengantri menuju sumber air.
  • 1 dari 10 orang di dunia tidak memiliki akses air bersih.
  • 1 dari 3 orang di dunia tidak memiliki toilet dan akses sanitasi yang baik.
  • 20% masyarakat belum mendapatkan akses air bersih.
  • 23 anak meninggal setiap jam, 6 diantaranya meninggal karena pencemaran air.
Gambar penggunaan bak penampungan air di Gunung Kidul

Mengetahui fakta-fakta tersebut saya langsung teringat kampung halaman. Sebuah kampung di daerah Gunung Kidul, yang selalu mengalami kesulitan mendapatkan air bersih ketika musim kemarau. Sumber air masyarakat Gunung Kidul hanyalah bak penampungan air hujan yang berukuran besar, yang dibuat di samping rumah. Bak tersebut dihubungkan dengan talang, saluran yang digunakan untuk mengalirkan air hujan dari genteng menuju bak penampungan. *yup, hanya itu saja.

"Lho kok, gak pake air tanah?" Pertanyaan ini sering sekali saya dengar. Banyak yang belum tahu bahwa daerah Gunung Kidul, tanahnya mengandung batuan kapur. Jadi tanahnya tidak akan bisa menyerap dan menyimpan air layaknya tanah biasa lainnya. Jangan heran bila tidak bisa menemukan sumur di Gunung Kidul. *Memangnya gak ada kerjaan, jauh-jauh ke Gunung Kidul cuma buat nyari sumur?

Dengan keadaan tersebut, pasti langsung terpikir oleh kita, "memangnya cukup, hanya mengandalkan persediaan air yang ada di bak penampungan saja?" Karena hanya mengandalkan persediaan air di bak penampungan, mengharuskan masyarakat Gunung Kidul untuk lebih hemat air. Persediaan air di dalam bak penampungan air melimpah jika musim penghujan saja. Namun jika musim kemarau, masyarakat Gunung Kidul kesulitan mendapatkan air bersih.

Bak penampungan air hujan

Dimusim kemarau, masyarakat Gunung Kidul harus membeli air dari kota seharga sekitar Rp. 200.000,00. Yang nantinya akan diantarkan menggunakan mobil tangki air. Harga tersebut sudah 15 tahun yang lalu, saat saya masih tinggal di Gunung Kidul. Entah berapa harganya sekarang ini. Pastinya sih jauh lebih mahal. Dan ternyata harga tersebut belum termasuk biaya pengantaran dan tip untuk pak supirnya. Karena mahalnya, masyarakat Gunung Kidul mensiasatinya dengan patungan dalam membeli air bersih tersebut. Satu tangki air dibeli oleh 2 sampai 3 orang. Dengan harga yang mahal bagi masyarakat setempat, tidak ada jaminan airnya berkualitas baik. Karena memang tidak ada penelitian lebih lanjut mengenai asal air tersebut. *harganya mehong cyn...!! secara masyarakat setempat hanya mengandalkan penghasilan dari hasil ladang mereka saja....

Bak penampungan air masyarakat Gunung Kidul

Wajar, saya meragukan kualitas air bersih yang dibeli masyarakat di Gunung Kidul. Karena ternyata menurut data dari Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, ditahun 2015 hampir 68 % mutu air sungai di 33 propinsi di Indonesia dalam status tercemar berat.

Dan lebih parahnya lagi, ternyata selama ini saya dan keluarga menggunakan air tanah di Jakarta yang mempunyai sistem sanitasi yang sangat buruk. Tanpa sadar ternyata letak toilet dengan pompa penyedot air tanah sangat berdekatan. Sudah pasti air tanah yang tersedot dengan pompa air yang kita gunakan sehari-hari tersebut dalam keadaan tercemar terutama dengan tinja. Mungkin tidak banyak yang tahu, betapa berbahayanya bila persediaan air bersih yang kita gunakan sehari-hari tercemari tinja. Ternyata di dalam 1 gram tinja mengandung 107 virus, 106 bakteri, 103 cysta parasit dan 102 telur cacing. Padahal sanitasi yang buruk akan menyebabkan tingginya angka kematian bayi dan angka kematian ibu hamil, serta menurunnya prestasi dalam pendidikan, olahraga dan juga kinerja sumber daya manusia. 

Fakta mengenai krisis air bersih ini sebenarnya telah lama mengemuka. Tetapi seakan menutup mata, manusia menghamburkan air seakan air adalah anugerah Tuhan yang tidak akan ada habisnya. Ironisnya lagi, keserakahan manusia menimbulkan limbah domestik semakin meningkat. Berdasarkan data UN Water lebih dari 80% air limbah di dunia langsung terbuang kembali ke alam tanpa dikelola. Berarti pemilihan tema World Water Day 2017 , 22 Maret mengenai Wastewater (air limbah) sangatlah tepat. 

Karena air limbah yang langsung terbuang tanpa mengalami proses daur ulang inilah yang menyebabkan kualitas air hujan semakin buruk. Jumlah air hujan masih sama hanya saja kualitas airnya yang menurun. Persediaan air di planet ini berasal dari air hujan yang selalu mengalami siklus hidrologi. Tidak terbayang akan bagaimana jadinya bila siklus hidrologi berasal dari air limbah semua. Ternyata tanpa kita sadari daur ulang air limbah sangatlah penting demi keberlangsungan manusia dan makhluk hidup lainnya di bumi ini.

Menurut bapak Gunawan Wibisono, langkah awal mendaur ulang air limbah adalah dengan membuat sanitasi yang baik.  Pemerintah perlu membangun sarana sanitasi yang baik sebelum membangun sebuah kota. Upaya membangun sarana sanitasi yang baik, diawali dengan memperbaiki sistem septic tank agar tidak tercampur dengan saluran air bersih. Barulah air limbah tersebut didaur ulang.

 Gambar wet land

Masyarakat bisa berperan serta dalam upaya daur ulang air limbah dimulai dari lingkungan rumah. Ternyata ada cara mudah dalam mendaur ulang air limbah lho... Caranya yaitu dengan menanami tumbuhan di atas saluran air limbah di rumah (wet land). Dengan menanami tumbuhan, zat-zat kimia yang terkandung di dalamnya misalnya seperti fosfor yang banyak terkandung dalam shampoo bisa terurai. Air yang berasal dari sisa mandi dan mencuci termasuk dalam air limbah, atau yang sering disebut dengan limbah domestik.

Selain mendaur ulang air limbah terutama limbah domestik, langkah awal yang bisa kita lakukan adalah dengan cara menghemat air. *yaa,,setidaknya bijaklah dalam menggunakan air. Yang awalnya mandi jebar jebur, mulai sekarang harus dikurangi yaa.

 Gambar wet land

Memang terdengar klise. Tetapi ini cara termudah demi menyelamatkan anak cucu kita. Kalau kita tidak mendukung pelestarian air dan lingkungan, diperkirakan beberapa tahun lagi pertikaian di bumi ini bukan dikarenakan perebutan kekuasaan dan minyak lagi. Melainkan perikaian perebutan air. Masih tidak percaya percaya juga?

TIPS MENGHEMAT AIR
"Pasti pernah kan mengalami saat masak dan bebenah rumah dihari minggu, tiba-tiba air mati? Sama sekali tidak keluar dari kran." Hal ini merupakan bukti bahwa sekarang ini sudah mulai krisis air bersih. Tunggu apa lagi? Mulai sekarang hematlah menggunakan air.

Pict by aqua.com

Ada banyak tips untuk menghemat air. Di antaranya yaitu:
  • Gunakan shower untuk mandi. Karena akan lebih menghemat air. 
  • Sebaiknya menyiram tanaman di malam hari. Hak ini bertujuan untuk mengurangi penguapan yang berlebihan. Kalau penguapannya berlebihan, berarti butuh air yang banyak kan? Dan sebaiknya menggunakan kaleng penyiram tanaman. Hindari menyiram menggunakan selang.
  • Saat mencuci piring dan menggosok gigi jangan biarkan kran dinyalakan terus-terusan.
  • Sebaiknya mencuci baju seminggu sekali saja kalau menggunakan mesin cuci. Bukan karena malas, tetapi untuk menghemat listrik, air, tenaga dan waktu. Dan bilaslah sekali saja. Pilihlah deterjen yang hanya perlu satu kali bilas. Sudah banyak merk sabun cuci yang sekali bilas. 
  • Sebaiknya penggunaan air jangan sekali langsung buang. Seperti contohnya air sisa mencuci baju yang penuh deterjen bisa diginakan untuk menyiram halaman yang berdebu atau untuk menyiram kloset. Sedangkan air sisa bilasan yang tidak mengandung deterjen bisa digunakan untuk menyiram tanaman.
Masih banyak lagi tips untuk menghemat air. "Hayoo, penghematan air mana yang sudah kamu lakukan?"

AKSI NYATA AQUA

Sadar akan arti pentingnya pelestarian air dan lingkungan, AQUA selalu ambil bagian dalam upaya mulia ini. Sejak founding father, Tirto Utomo mendirikan perusahaan PT Golden Mississipi di tahun 1973, selalu konsisten dalam pelestarian air dan lingkungan. Kepekaan dan kepedulian Tirto Utomo dengan orang di sekitarnya yang melatarbelakangi pendirian perusahaan tersebut. Pendirian perusahaan berawal dari tujuan mulia beliau yaitu untuk menyediakan air minum sehat dalam kemasan. 

Tidak berhenti di situ saja, AQUA terus berkembang dan konsisten dengan komitmennya. Dalam acara talk show #BincangAir Aqua dijelaskan secara gamblang terdapat 4 (empat) komitmen AQUA Lestari dalam #AksiNyataAqua, yaitu:
  • Kontribusi menjaga kuantitas dan kualitas air di DAS (Daerah Aliran Sungai)
  • Pemakaian air yang efesien dan pengelolaan limbah
  • Akses air bersih efisien untuk pertanian
  • Kualitas produk terbaik dan memberikan akses air minum untuk masyarakat yang membutuhkan

Komitmen #AksiNyataAqua bukanlah bualan semata. Hal ini sudah terbukti dan dapat dilihat hasil dari peran serta AQUA terutama dalam bidang pelestarian air dan lingkungan. Seperti telah dibuatnya Embung Tirta Mulya, river clean up di Klaten, mendukung pertanian organik di Cianjur, pembuatan biogas, pembuatan septic tank komunal di desa Bumirejo, dan masih banyak lagi aksi nyata yang dilakukan AQUA untuk masyarakat.

AQUA menginginkan tidak ada setetespun air yang terbuang sia-sia. Di semua pabrik AQUA sudah menggunakan teknologi untuk daur ulang limbah air pabrik. Sehingga limbah air pabrik dapat kembali digunakan . Jadi tidak ada setetes airpun yang terbuang sia-sia. 

Dalam memulai proyek pengeboran sumber air, AQUA meneliti terlebih dahulu. Untuk memastikan tidak akan menimbulkan dampak buruk untuk lingkungan. Jadi tidak sembarangan mengebor. Soil water analysis tools (SWAT) merupakan alat yang digunakan jntuk meneliti tempat yang cocok untuk dilakukan pengebiran. 



Namun #AksiNyataAqua saja sudah pasti belumlah cukup untuk mengatasi krisis air yang mulai melanda. Kerjasama seluruh stakeholder sangat diperlujan demi kelestarian air dan lingkungan terutama di Indonesia. 

Sebagai blogger, kita bisa berkontribusi dalam menyebarkan semangat dan komitmen positif AQUA ke seluruh masyarakat. Untuk menginspirasi masyarakat dan semoga banyak yang tergerak untuk melakukan tindakan nyata dalam pelestarian air dan lingkungan. Mari kita fukung #AksiNyata Aqua



Share:

14 komentar

  1. Air betul2 kita butuh banget yaaa..aku klo pakai utk masak juga dari Aqua soalnya masih ngeri kalau air tanah atau air pdam :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Becuuul ci... nah kan, udah mulai mikir-mikir kan pake air tanah atau PDAM.

      Delete
  2. Wow mahal juga ya harga airnya. 200 ribu dan belinya jadi patungan. Jadi mikir untuk terus menghemat air ya, Mba. Iya moga Aqua makin banyak membantu daerah2 yang kesulitan air bersih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Itu 15 th yg lalu miss. Skrg pasti makin mahal.

      Delete
  3. Kasihan ya mba warga Gunung Kidul, semoga sekarang sudah ga kesulitan air lagi.

    ReplyDelete
  4. setelah ikutan event aqua itu, aku jadi lebih hemat sama air, biasanya mah mandi jebar jebur aja

    ReplyDelete
  5. Pembelajaran. Hemat air walau kita berkelimpahan

    ReplyDelete
  6. Pembelajaran. Hemat air walau kita berkelimpahan

    ReplyDelete
  7. Seringkali kita tidak menyadari penggunaan air. Nyalain kran air sampai luber luber, kan mubazir juga. Air terasa sangat penting saat susah didptnya. Baru deh disitu, disadari betapa pentingnya air utk kehidupan

    ReplyDelete
  8. Aku mengajari anak menghemat air misal pas gosok gigi, matikan air kran. Pas keramas, matiin dulu airnya lalu nanti dinyalain lagi. Mahal kan 200rb kl beli hehehe.

    ReplyDelete

Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk mampir dan memberikan komentar di feriyana.com. Ditunggu lho, kunjungan dan komentar berikutnya.