Takut Curhatanmu Bocor? Lakukan 5 Cara Curhat Anti Bocor Ini.



Tidak ada manusia di dunia ini yang tidak pernah mempunyai masalah. Yaaa,,walaupun manusia tercipta oleh Tuhan sebagai makhluk yang paling sempurna. Tetap saja masalah datang silih berganti. Masalah boleh datang silih berganti, tetapi yakinlah bahwa Tuhan tidak akan memberikan cobaan diluar kemampuan hambaNya. Justru dengan adanya masalah hidup kita akan menjadi lebih indah. "Tanpa masalah hidup loe gak akan asyik bro..." * haseeek,,tumben-tumbenan nih sok bijak gini.. hehe... maklum keseringan ngobrol sama murid yang hidupnya penuh drama. 

Cukup ya, saya sok ber-bijak ria. *halah, jangan ditiru ya. Gaya bahasa saya yang tak beraturan. Tapi gak masalah juga sih buat kamu, kamu, iya....kamu, kalau mau menirunya. Silakan saja. 

Pasti yang sudah lama mengenal saya, langsung bertanya "tumben amat nih feriyana jadi sok bijak gini?" *hehe...hanya merasa konyol saja saat belum lama ini saya beres-beres rumah dan menemukan buku diary yang saya tulis 11 tahun yang lalu. Sesuai tagline, "menguntai kata untuk melawan lupa" ingin menceritakan pengalaman saya dalam hal curhat. "Ngapain baca curhatan feriyana?" Pasti langsung ngomong begitu. Eiiits, tenang. Yaa kali saya ceritain semua seperti curhatan saya di dalam buku diary. Nanti ketahuan dech aib saya...

Saya termasuk orang yang sangat sulit curhat tentang masalah yang pribadi. Banyak sih teman, tetapi memang masih kurang nyaman aja kalau curhat ke teman. Mungkin hal itu juga yang membuat saya tidak pernah mempunyai teman curhat yang dekat dengan saya atau dengan kata lain sahabat dekat. Menurut saya harus sahabat yang sangat amat dekat yang bisa dipercaya untuk mendengarkan curhatan saya. Bukannya sombong. Tapi karena untuk mencegah malu dikemudian hari bila curhatan saya bocor kemana-mana. 

Memang sangat dibutuhkan kehadiran sahabat. Curhat merupakan salah satu cara untuk mencegah dari depresi. Tetapi bagaimana caranya kalau tidak punya sahabat yang bisa dipercaya untuk curhat? Berikut adalah 5 cara curhat anti bocor ala feriyana:

1. Menulis di buku Diary
Menulis curhatan di buku Diary adalah cara pertama saya untuk mengeluarkan semua permasalahan dan kegundahan yang ada di dalam diri. Kebiasaan saya ini sudah dimulai sejak SD. Semua saya tulis di diary. Hingga suatu ketika saat saya SMP, diary saya dibaca adik saya. Malunya luar biasa. Sempat merasa tidak mau lagi curhat di diary. Tetapi ternyata saya membutuhkan curhat di buku diary. Hingga akhirnya, saya merubah gaya curhatan saya. Yang awalnya semua kejadian, waktu dan nama orang saya sebutkan semua di diary, saya rubah dengan curhat menggunakan puisi. Bukan puisi sih... yaa, sebut saja puisi ala kadarnya. Banyak puisi yang saya buat. Tapi banyak yang sudah saya bakar karena waktu itu kesal dengan seseorang. * hehe...norak banget kan ya. Geli sendiri kalau saya mengingatnya. 

Beberapa hari yang lalu saya menemukan satu diary yang hanya terisi setengah, berisi puisi curhatan kala itu. Naaah, seperti ini nih puisi saya yang ada di diaryTetapi sebelumnya saya mohon maaf buat yang merasa disebut atau tersinggung dengan puisi saya. Tenang gak disebutin namanya juga sih... atau bisa langsung japri saya saja.*he...

17.02.06
Dinginnya sikapmu membuat hatiku smakin membeku
Dan semakin membatu saatku
Tak bisa lagi menatap hangatnya senyummu
Kini kutemukan senyuman hangat itu
Tapi itu ku dapat bukanlah dari senyummu
Yang tlah lama tak ku lihat darimu
Salahkah ku bilaku mengagumi slain dirimu

20.07.06
Percuma sajaku merindukanmu
Bila kau tak pernah memikirkanku
Sia-sia waktuku tuk menunggumu
Padahal tak sedikitpun waktumu untukku

Sebaiknya ku hapus cintaku padamu
Enyahkan bayangmu dari benakku
Dan segera bersahabat dengan waktu
Biarku mampu melupakanmu

Tak kan ada lagi air mata
Karna kau tak pantas mendapatkannya
Harusnya sumpah serapah yang kau terima
Hingga kau akan menyesalinya

Dan akhirnya kau akan sujud padaku
Memohon padaku memintaku
Tuk kembali padamu temani hidupmu          
Tapi semuanya tiada lagi berguna
 Karnaku tiada lagi rasa

11.11.06
Tlah lama ku mencari jati diri
Tetap saja tak bisa ku temui
Entah kemana kau pergi
Hingga kini ku tak mampu kenali
Diriku lagi

Gelapnya malam kian membutakanku
Akan keberadaanmu
Lampu kotapun smakin menyilaukan hatiku
Tak satupun bintang membantuku
Tuk temukan jati diriku

08.11.06
Semua yang ada dalam benakku
Hanya ada bayangmu
Sgala apa yang ada pada diriku
Semuanya milikmu

Tak bisa ku berpaling apalagi tuk membencimu
Tak terpikir olehku tuk pergi dari sisimu
Karna hanya dirimulah pujaan hatiku
Pangeran mimpiku, belahan jiwaku

Wahai pria yang ku puja
Janganlah kau merasa besar kepala
Jangan kau anggap dirimu sgalanya
Karna nyatanya kau sungguh memalukan
Wajahmupun tak begitu tampan
Jujur inginnya ku melupakanmu
Tapi apa daya kuterlanjur mencintaimu
Ku terlanjur memuja senyummu

17.12.06
Janganlah mencoba untuk bertanya
Karena jujur ku tak tahu jawabnya
Mengapa ku melakukannya
Padahal ku sama sekali tak menginginkannya

21.01.07
Tuhan di langitMu kan ku gantungkan kesombongan ini
Dengan sinar mentarimu terangilah kelamnya hati
BintangMu pun kan selalu teduhkan hati ini
Yang terbaik dirikupun kan segera kutemui

21.01.07
Ijinkanku tuk mengetuk pintu hatimu
Biarku bisa singgahi ruang di hatimu
Masihkah ada ruang untukku
Kan ku hiasi ruang itu
Dengan indahnya cintaku
Dengan ketulusan hatiku
Sepenuh jiwaku

21.02.07
Pernahkah kau merasa jenuh
Pernahkah kau merasa rapuh
Smuanya terasa luruh
Hilang terbawa angin menjauh

Tiada air mata yang kan mengalir
Walau hubungan kita brakhir
Dan takkan ada kesedihan yang terpancar
Saat bayangmu pun memudar

21.02.07
Mungkin memang hanya waktu
Yang kan sembuhkan lara hatiku
Mungkin juga hanyalah jarak
Yang bisa membuatku tuk melupakanmu

Segera kan ku coba smua itu
Karnaku ingin segera terbebas olehmu
Dari belenggumu yang slama ini menyiksaku
Cukup sampai di sini
Tak kan bisa kau lukai aku lagi

Mei 2003
Manakala bimbang mendera
Yang ada hanyalah kehampaan
Walau berjuta teman ada
Rasa ini tak tergoyahkan
Selama ini ku tak mengerti
Mereka siapa?
Bilangnya teman, sahabat
Namun ku meragu
Setiap kali dayang teman
Yang lebih dariku
Mereka melupakanku, membuangku
Sebenarnya apa salahku
Apakah karna aku hina
Atau mungkin Buruk rupa
Atau juga karna ku tak beeharta
Ku rindukan sosok sahabat
Yang menemaniku saat ku bimbang
Walau sesaat
Yang menghibur saat ku resah
Yang menerimaku apa dayaku
Dengan semua kekuranganku

Dalam keremangan senja
Ku terkapar dalam kemuraman
Tiada mampu tegakkan badan
Yang ada hanyalah kesedihan


2. Curhat di blog pribadi
Bagi yang punya blog, curhat di blog pribadi menurut saya sangat manjur. Tetapi tetap ingat ya, karena blog bisa diakses oleh khalayak umum jadi sebaiknya gaya curhatnya yang haruas elegant. Jangan terlalu blak-blakan. Kasian kan kalau ada yang namanya disebut di blog. Bukannya melepaskan beban pikiran, nanti malah akan menambah banyak beban pikiran. 

3. Melakukan hobi (Menggambar)
Cara yang satu ini sering saya gunakan untuk curhat sejak saya SMA hingga kuliah. Terkadang ingin curhat tetapi ada beberapa hal yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Cara untuk mengungkapkannya dengan menggambar. Khususnya saya lebih suka menggambar desain baju sederhana ala feriyana. Pasti banyak yang bertanya, apa hubungannya curhat dengan menggambar? Eiiits, namanya juga hobi. Kalau punya hobi yang lain, silakan lakukan sesuai hobi masing-masing. Untuk contoh-contoh hasil curhatan saya dengan menggambar, gambarnya menyusul yaa. Karena belum ketemu bukunya.

4. Berolahraga
Saya sebenarnya tidak suka olahraga. Tetapi kalau saya sedang kesal dengan seseorang, supaya tidak merusak buku diary, blog dan scetch book dengan sumpah serapah biasanya saya menggantinya dengan cara berolahraga. Sambil memusatkan kekesalan terhadap orang yang bermasalah dengan kita sambil badannya melakukan olahraga. Pasti langsung jadi lega. Atau kalau lagi malas berolahraga apapun, bisa dicoba dengan curhat ke bantal. Bisa sambil pukul-pukul atau damprat saja bantalnya. *hehe..

5. Traveling
Cara terakhir ini menurut saya yang paling mahal. Curhat dengan traveling yang saya maksud adalah saat kita traveling dan bertemu orang baru, curhat aja sejadi-jadinya. Toh, kita curhatnya sama orang yang baru kita kenal kan? Supaya menghindari malu dikemudian hari, lebih baik putuskan komunikasi dengan orang yang pernah kita curhatin saat traveling itu. Aneh sih pastinya. Tapi coba aja deh, pasti lumayan bisa mengurangi kegundahan yang sedang kita hadapi. 

Naaah, itulah 5 cara curhat anti bocor ala feriyana. Semoga bisa membantu. Kalau ada cara lain bisa langsung berikan masukan di kolom komentar yaa. Siapa tahu nanti bisa saya coba.

Share:

4 komentar

  1. setelah menikah dan punya anak, curhat anti bocor yg aku lakuin itu nomor 4 dan 5, klo aku udah butuh curhat pertanda kurang olahraga hehehehe klo udah stuck banget palingan puasa ato banyak2in sujud ... intinya dekatin diri ke yang di atas

    ReplyDelete
  2. Hahaha ketawa sendiri pasti kita kalau baca diary lama ya. Gw aja baca tulisan loe ngakak sendiri wakakka. Toss kita suka nulis diary sedari SD dan sama malunya jika dibaca orang lain wkwk. Ohh suka gambar toh, pantesan kemaren kirim sketsa cakep juga wkwk

    ReplyDelete
  3. Caranya sama Kaya Aku. Di Baca adik ku. Puisi juga Suka nulis malahan Pernah masuk Koran Puisi ku, Walau Cuma Sekali .

    ReplyDelete
  4. Traveling lalu bertemu orang baru dan curhat se-jadi2nya, hahaha... kasihan dong si orang itu. Eh tapi gpp sih kalau dia mau nyimak ya, haha...

    ReplyDelete

Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk mampir dan memberikan komentar di feriyana.com. Ditunggu lho, kunjungan dan komentar berikutnya.