Pentingnya Menyimpan Darah Tali Pusat

Pentingnya menyimpan darah tali pusat
"Apa kabar, na? Anaknya masih satu aja? Kapan nambahnya?", kalimat tersebut yang akhir-akhir ini selalu saya dengarkan setiap bertemu dengan teman lama. Saya hanya bisa menjawabnya dengan senyuman sembari mengucap,"iya nih. Doain aja ya biar cepat dikasihnya". 

Merasa terganggu sih enggak, hanya saja kok agak gengges ya? Alias sedikit mengganggu. Keinginan untuk hamil dan mempunyai anak lagi, sebenarnya sudah ada sejak dua tahun yang lalu. Keinginan tersebut kian menggebu saat mendengar pertanyaan dari teman lama yang sudah mempunyai anak lebih banyak dari saya. Ada yang dua, tiga bahkan ada yang punya sampai lima anak. *Ewoow.. itu subur atau emang doyan? Hehehe... pis yo!

Hati ini semakin baper saat mengetahui bahwa ternyata selama ini saya dan suami telah melakukan kesalahan yang besar. Telah menyia-nyiakan harta karun keluarga. Harta karun yang tidak akan bisa didapatkan lagi hingga saya hamil dan melahirkan anak yang kedua.
Pentingnya menyimpan darah tali pusat

Harta karun itu adalah darah tali pusat Daffa (anak saya). Sebenarnya sih sewaktu melahirkan Daffa, saya sudah pernah mendengar bahwa darah tali pusat bayi sangatlah penting untuk kesehatan si anak dan keluarga dikemudian hari. Tetapi waktu itu saya belum tahu secara jelas, bagian apa yang harus disimpan, bagaimana atau lebih tepatnya dimana tempat menyimpannya. 

Karena ketidakpahaman itulah, hingga akhirnya darah tali pusat Daffa dikubur begitu saja selayaknya dalam tradisi Jawa. Tali pusat atau ari-ari dibersihkan kemudian dimasukkan ke dalam kendi bersama bunga dan benda-benda lain yang sayapun sebenarnya tidak tahu secara jelas. Barulah dikubur di halaman kemudian ditutupi dengan sejenis ember dan diberi penerangan lampu yang dinyalakan saat malam tiba. 
World Cord Day Sedunia diperingati pada tanggal 15 November 2017
Informasi mengenai betapa pentingnya darah tali pusat untuk kesehatan, secara detail saya dapatkan saat menghadiri acara Cordlife Awesome di Hongkong Cafe, pada tanggal 15 November 2017 yang lalu. Acara talkshow ini, diadakan dalam rangka memperingati World Cord Blood Day untuk pertama kalinya di dunia yang tepat jatuh pada tanggal tersebut. 

Cordlife Awesome merupakan kepanjangan dari Awareness for Some People diadakan oleh PT. Cordlife Persada bertujuan untuk memberikan informasi dan mengedukasi berbagai kalangan masyarakat seperti calon orang tua, blogger, media hingga praktisi kesehatan mengenai pentingnya menyimpan darah tali pusat. Dengan menghadirkan tiga pembicara yaitu, dr. Ardiansjah Dara, SpOG sebagai dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dr. Meriana Virtin sebagai medical advisor PT. Cordlife Persada dan ibu Fanny Novia sebagai brand ambassador PT. Cordlife Persada.
Pentingnya menyimpan darah tali pusat
Para narasumber acara Cordlife Awesome
Tujuan dari peringatan World Cord Blood Day, adalah untuk mengedukasi masyarakat Indonesia mengenai manfaat sel punca atau stem cell yang berpotensi untuk terapi pengobatan lebih dari 85 jenis penyakit.

Dr. Ardiansjah Dara, SpOG atau yang sering dipanggil dengan dr. Dara menuturkan, "proses pengambilan darah tali pusat dilakukan sesaat setelah bayi dilahirkan dimana proses tersebut cepat, aman, dan tidak menyakitkan bagi ibu dan bayi". 

Hanya butuh lima menit, dokter kandungan ibu atau bidan membersihkan dan menjepit tali pusat pada dua tempat yang kemudian digunting di antaranya. Lalu dokter kandungan atau bidan akan mengalirkan darah tali pusat ke dalam kantong darah sekali pakai dengan dua lapisan yang steril. Umumnya diambil sekitar 60-75 ml darah tali pusat dari seorang bayi Asia. 
Pentingnya menyimpan darah tali pusat
Narasumber pertama dr. Ardiansjah Dara, SpOG dokter spesialis kandungan dan kebidanan
Bukanlah seberapa banyak darah tali pusat yang diambil, melainkan jumlah sel berinti yang dapat diisolasi setelah pemrosesan. Saat itulah petugas dari Cordlife dengan setia tidak mengenal waktu menunggu darah tali pusat tersebut untuk dibawa ke laboratorium PT Cordlife Persada.

Selain darah tali pusat, ternyata sampel darah ibu juga harus diambil juga lho. Dalam waktu 48 jam sebelum atau sesudah kelahiran bayi, sejumlah darah ibu akan diuji untuk memastikan keamanan dan kualitas darah tali pusat yang diambil agar dapat digunakan dimasa depan sesuai dengan standar Internasional. *Ewooow ternyata prosedurnya tidak sembarangan ya. Penuh ketelitian dan kehati-hatian. 
Sesi Q and A dengan para narasumber
Mau tahu lebih banyak lagi mengenai darah tali pusat? Yuk, mari kita bahas terlebih dahulu sebenarnya apa sih yang diambil dari darah tali pusat? Kok sepertinya penting sekali bisa digunakan untuk terapi pengobatan lebih dari 85 jenis penyakit? 

APAKAH SEL PUNCA DARAH TALI PUSAT ITU?
Kita bahas dulu mengenai tali pusat ya. Buat yang belum tahu, ternyata tali pusat adalah tali penghubung dari embrio atau janin yang sedang berkembang dengan plasenta yang memungkinkan darah membawa oksigen dan nutrisi kepada bayi dalam kandungan. Tali pusat inilah yang nantinya akan dipotong dan kalau berdasarkan tradisi  Jawa harus dikuburkan. Padahal dari tali pusat inilah tempat diambilnya darah tali pusat, membran tali pusat dan jaringan tali pusat (wharton's jelly). 

Tahu kan, yang dimaksud dengan darah tali pusat? Membran tali pusat dan jaringan tali pusat sudah tahu juga belum? Apa? Belum tahu juga? Tenang, akan kita bahas satu persatu apa itu darah tali pusat, membran tali pusat, jaringan tali pusat dan apa saja sih yang di manfaatkan dari ketiganya?

Darah tali pusat atau disebut juga dengan darah plasenta adalah darah yang berada di dalam tali pusat dan plasenta setelah pemrosesan persalinan dan setelah tali pusat dipotong. Di dalam darah tali pusat terdapat sel yang sangat bermanfaat bagi kesehatan yaitu bernama sel punca atau yang sering disebut dengan stem cell. 
Penampakan darah tali pusat, memnran tali pusat dan Wharton's Jelly
Sel punca atau stem cell selain dari darah tali pusat, juga bisa didapatkan dari membran tali pusat dan jaringan tali pusat. Ketiga sel punca tersebut mempunyai fungsi dan kegunaan masing-masing. 
  • Darah Tali Pusat, sel punca Hematopoietik (HSC) yang mengandung sel puncayang berfungsi sebagai pembentuk sel darah merah, sel darah putih dan trombosit. Dengan Hematopoietik (HSC) , 85 lebih penyakit dapat ditetapi pengobatan. Yang paling banyak adalah penyakit Leukimia, dan sampai dengan Juni 2016 sudah ada 351 percobaan terapi pengobatan dengan Hematopoietik (HSC). 
  • Membran Tali Pusat, mengandung sel punca Mesenkimal (MSC) dan sel punca Epitelial (EpSC) yang berfungsi pembentuk infrastruktur, perbaikan jaringan seperti untuk terapi pengobatan stroke dan gagal jantung, dan berfungsi untuk menyokong Hematopoietik (HSC). 
  • Jaringan Tali Pusat Wharton's Jelly mengandung sel punca Mesenkimal (MSC) berfungsi pembentuk infrastruktur untuk terapi pengobatan penyakit mata dan kulit.
Berarti selain darah tali pusat, membran tali pusatpun ternyata penting untuk disimpan. Karena juga sangat bermanfaat untuk kesehatan dikemudian hari. Sel punca bukan hanya untuk kesehatan si bayi dilemudian hari melainkan bisa digunakan untuk saudara kamdunh dan bahkan seluruh anggota keluarga, tetapi tetap harus dicek tingkat kecocokannya ya.   
Pentingnya menyimpan darah tali pusat
MC acara Cordlife Awesome, mba Vibrie
MENGAPA MENYIMPAN DARAH TALI PUSAT?
Setelah mengetahui manfaat darah tali pusat bagi kesehatan, pasti langsung pengin tahu kan bagaimana cara menyimpannya? 

Eits, sebelum saya beritahu bagaimana cara menyimpannya, simak dulu lima alasan yang harus dipertimbangkan, pentingnya menyimpan darah tali pusat:
  • Menurut jurnal ilmiah tahun 2008, 1 dari 217 orang memerlukan transplantasi sel punca Haematopoietic (HSCs) pada usia 70 tahun.
  • Hanya satu kali kesempatan dalam seumur hidup untuk menyimpan darah tali pusat sumber yang siap tersedia ketika dibutuhkan.
  • 60% lebih tinggi kemungkinan kecocokan unit darah tali pusat dalam satu keluarga dibandingkan dengan sumsum tulang.
  • Penelitian menunjukkan kemungkinan komplikasi transplantasi pada pasien sangat rendah apabila mereka menerima transplantasi dari sumber dengan hubungan keluarga.
  • Thalasemia mayor dan leukimia merupakan dua dari penyakit yang paling sering terjadi di Indonesia yang dapat diterapi dengan sel punca. Sekali terlewatkan, sel punca hanya dapat diambil dari sumber lain termasuk sumsum tulang yang prosesnya akan terasa menyakitkan.     
Penting banget kan, menyimpan darah tali pusat? Bahkan kalau peelu menyimpan membran tali pusatnya juga ya. Dan Bank Darah Tali Pusat adalah tempat yang tepat untuk menyimpan darah tali pusat. Tetapi enggak boleh sembarangan dalam memilih Bank Darah Tali Pusat. Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan. 

Berikut adalah hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih bank darah tali pusat:
  • Memiliki laboratorium yang terakreditasi atau memiliki izin.
  • Memiliki riwayat pengeluaran unit darah tali pusat untuk transplantasi.
  • Memiliki sistem layanan kurir untuk pengambilan darah tali pusat yang telah dikumpulkan. 
  • Memiliki reputasi yang terpercaya.
Para blogger yang hadir dalam acara Cordlife Awesome
Cordlife merupakan bank darah tali pusat yang memenuhi semua kriteria tersebut. Agar lebih yakin lagi, yuk kita bahas lebih dekat tentang Cordlife. 

MENGAPA HARUS MENYIMPAN DARAH TALI PUSAT DI CORDLIFE?
PT. Cordlife Persada merupakan anak perusahaan dari Cordlife Group Ltd. Singapura yang menyediakan jasa kesehatan ibu dan anak. Tidak hanya menyediakan jasa penyimpanan darah tali pusat dan membran tali pusat, Cordlife juga menyediakan pemeriksaan Non-invasive Prenatal Testing (NIPT) yaitu tes awal kehamilan untuk mengetahui kelainan kromosom bawaan pada bayi dan Metascreen sebagai skrining kelainan metabolisme pada bayi baru lahir dimana skrining ini tidak menggunakan pengambilan darah melainkan menggunakan urine bayi sehingga tidak menyakiti bayi. 

Cordlife mulai ada di Indonesia sejak tahun 2003. Dengan ijin operasional dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia sesuai dengan Permenkes no.48 tahun 2012. Dalam operasionalnya diawasi oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Dr. Meriana Virtin menyebutkan bahwa Cordlife memroses darah tali pusat menggunakan mesin Sepax 2 yang mampu menghasilkan hingga 99% sel berinti di labotatotium Cordlife Persada yang telah memiliki surat ijin operasional dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Sepax 2 adalah satu-satunya teknologi pemrosesan darah tali pusat tertutup yang mengolah satu persatu darah tali pusat dalam setiap waktunya, yang menambah kemampuan untuk menelusuri dan menghilangkan risiko dari tercampurnya satu darah tali pusat dengan lainnya. 
Alat yang digunakan dalam proses penyimpanan darah tali pusat yaitu Sepax 2
Hal tersebut yang membuat ibu Fanny Novia selaku brand ambassador dan juga klien Cordlife mempercayakan penyimpanan darah tali pusat buah hatinya di Cordlife. Beliau juga menambahkan dengan pengalaman 16 tahun yang dimiliki Cordlife, menjadikan pilihan tepat bagi orang tua di Indonesia untuk menyimpan darah tali pusat buah hatinya. 

Mengapa harus menyimpan darah tali pusat dan membran tali pusat di Cordlife? Berikut adalah alasan mengapa harus memilih Cordlife:
  • Terdaftar di pasar saham dengan kredibilitas yang transparan.
  • Mempunyai ijin operasional dari Kementrian Kesehatan Republik Indnesia.
  • Lebih berpengalaman dengan jaringan terluas, hingga lebih dari 8 negara di Asia.
  • Perusahaan dengan otoritas dari Celloptima.
  • Proses dan fasilitas penyimpanan yang aman dan memiliki laboratorium di Jakarta. 
  • Viabilitas setelah dicairkan dan analisa pencemaran.
  • Metode penyimpanan yang fleksibel. 
Pentingnya menyimpan darah tali pusat
Sekarang sudah tahu ya harus menyimpan darah tali pusat dimana? Lalu berapa budget yang harus dikeluarkan untuk menyimpan darah tali pusat di Cordlife?

Biasanya sih mahal ya. Tetapi ternyata kalau dihitung-hitung, masih terbilang terjangkau lho. Menyimpan darah tali pusat sebagai investasi kesehatan keluarga jangka panjang ternyata seharga satu cangkir kopi pagi setiap harinya. Yaa, sekitar Rp.1.650.000,00 dalam setahun. Untuk lebih jelasnya bisa cek di akun media sosial Cordlife ya.

Cordlife menyediakan paket-paket melayani penyimpanan darah tali pusat dan membran tali pusat. Boleh salah satu saja atau keduanya juga boleh. Biasanya dokter kandungan atau bidan yang membantu persalinan akan memotong 10 cm tali pusat bayi dan kemudian dikirim untuk diproses di laboratorium bank darah tali pusat Cordlife. 

Pembayaran biaya jasa penyimpanan darah tali pusat dan membran tali pusat biasanya dibayar pertahun dan ada yang hingga 21 tahun. Bila telah melewati batas tahun sel punca dalam darah tali pusat tidak terpakai, klien bisa memutuskan untuk melanjutkan atau menyerahkan ke pihak Cordlife demi kepentingan penelitian atau bisa juga klien meminta untuk memusnahkan darah tali pusat tersebut.
Klien bisa menyimpan darah tali pusat di Cordlife walaupun yang bersangkutan telah meninggal, dengan cara mengubah nama klien yang terdaftar. Sehingga dengan menyimpan darah tali pusat, keluarga bisa terlindungi hingga 3 generasi berikutnya. Oiya sudah ada 11 rumah sakit di Indonesia yang bekerja sama dengan Cordlife lho

Hayo, untuk calon moms atau mungkin yang sedang menunggu hari untuk melahirkan, masih ragu menyimpan darah tali pusat atau enggak? Jangan kelamaan ragu. Nanti menyesal lho. Ingat, one chance one choice. Hanya ada satu kesempatan untuk menyimpan darah tali pusat, yaitu pada saat kelahiran si bayi. Kalu terlewatkan ya, harus menunggu kelahiran anak berikutnya.

Yuk, langsung daftarkan. Caranya mudah, ikutin saja langkah-lanhkahnya seperti di gambar berikut ini. 
Cara menyimpan darah tali pusat di Cordlife
Untuk informasi lengkapnya segera hubungi saja akun media sosial Cordlife. Sebagai orang tua harus mengetahui tentang pentingnya penyimpanan darah tali pusat yang mengandung sel punca di dalamnya, agar kesehatan anak dan keluarga terjaga.

Share:

1 komentar

  1. Aku juga mengubur semua plasenta anak-anakku. Nyesel ya kalau tahu darahnya bisa disimpan dan digunakan kembali untuk pengobatan.

    ReplyDelete

Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk mampir dan memberikan komentar di feriyana.com. Ditunggu lho, kunjungan dan komentar berikutnya.