Perayaan Hari Jadi FOGIPSI di Museum Kebangkitan Nasional

fogipsi

Menjalani sebuah profesi pasti akan lebih membahagiakan bila profesi kita tersebut merupakan passion kita. Beruntung, saya mendapatkan kebahagiaan itu. Yaitu menjadi guru. Yaa, walaupun seperti yang sudah kita ketahui bahwa gaji guru sangatlah rendah. Pemerintahpun seakan mengamini stigma tersebut. Terbukti pada saat mengawas Ujian Nasional saja, pemerintah memberikan upah yang menyedihkan. Tidak usah disebutkan yaa, terlalu miris mendengarnya.

Hanya dimulut saja yang mengagung-agungkan profesi guru. Padahal realitanya jauh dari itu. Direndahkan dan dicaci maki adalah makanan guru setiap harinya. Sekarang ini para orang tua pun selalu menyudutkan guru. Seakan di benak mereka, guru selalu memanfaatkan anaknya untuk meraup keuntungan. Keuntungan? Hadeeeh, gak habis pikir kok bisa yaa mereka beranggapan seperti itu? 


fogipsi
1 dari 5 kue ulang tahun FOGIPSI yang pertama

Ya sudahlah, yang penting saya tidak seperti yang mereka pikirkan. Semoga keikhlasan ini membawa keberkahan. Buktikan saja bahwa kami pantas jadi guru anak-anakmu wahai para orang tua. Karena kualitas kami tentunya. Terus bagaimana cara membuktikannya?

Salah satunya dengan ikut komunitas FOGIPSI. Ada yang belum tahu apa itu FOGIPSI? Tenang akan saya perkenalkan dengan komunitas guru yang satu ini. Kebetulan belum lama ini merayakan hari jadinya yang pertama.

fogipsi
Pak Edi Sumardi (kiri) Ketua FOGIPSI Nasional, bu Eny Kuswati (tengah) Sekjen FOGIPSI Nasional, pak Ade Kusdinar Mivandha (kanan) Ketua FOGIPSI DKI Jakarta 
Forum Guru IPS Seluruh Indonesia atau yang lebih dikenal dengan sebutan FOGIPSI, merupakan organisasi profesi guru IPS yang lebih independen yang didirikan sebagai wadah silaturahmi antar guru IPS seluruh Indonesia dan sebagai tempat untuk saling berbagi ilmu, pengalaman serta mencoba mencari solusi dari permasalahan sekitar pembelajaran IPS. 

Profil mengenai FOGIPSI bisa dibaca di Keseruan Komunitas Guru Fogipsi
fogipsi
Kue Ulang tahun FOGIPSI

Pada tanggal 30 Maret 2017 yang lalu, FOGIPSI mengadakan perayaan hari jadinya yang pertama. Perayaan hari jadi FOGIPSI diisi dengan diadakannya seminar membahas mengenai "Perjuangan Ki Hajar Dewantara, dari politik ke pendidikan" yang diadakan di Museum Kebangkitan Nasional. 

fogipsi
Kue Ulang Tahun FOGIPSI

Seminar tersebut dihadiri oleh anggota FOGIPSI tentunya, guru-guru IPS DKI Jakarta, mahasiswa serta media. 

fogipsi
Seminar "perjuangan KiHajar Dewamtara: dari politik ke pendidikan"
Mengenai hasil seminarnya semoga bisa saya tuliskan di postingan berikutnya. Karena kali ini saya ingin menceritakan keseruan perayaan hari jadi alias hari ulang tahun FOGIPSI. 

FOGIPSI memang sering mengadakan acara seminar-seminar untuk guru IPS di seluruh Indonesia. Walaupun baru berusia 1 tahun, tapi FOGIPSI telah berhasil mengadakan banyak kegiatan guna peningkatan kualitas guru terutama mata pelajaran IPS. 

Seminar-seminar dan lomba yang bekerja sama dengan museum, Kompetisi IPS (KIPS) yang diadakan rutin setiap tahunnya, seminar di keraton kasepuhan Cirebon hingga yang terakhir seminar pembuatan blog dan vlog guna menunjang pembelajaran. Banyak kan acara yang sudah dilaksanakan FOGIPSI?

fogipsi
Suasana seminar di museum kebangkitan nasional
FOGIPSI hadir memang untuk peningkatan kualitas guru IPS seluruh Indonesia. Komunitas ini bersifat lebih fleksibel dibanding dengan komunitas guru lainnya seperti MGMP. FOGIPSI bersifat independen, tidak kaku dengan prosedur dari pemerintah. Berbeda dengan MGMP yang harus sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan. Harus mulai dari kecamatan, meningkat ke kotamadya hingga nasional. 

Di acara hari jadi FOGIPSI yang pertama ini, FOGIPSI menginginkan pencapaian kemajuan para guru IPS lebih terlihat lagi. Dengan semangat untuk terus maju dan silaturahmi para anggota yang selalu tidak bosan saling bertukar pikiran mengenai bagaimana caranya pembelajaran yang baik dan berkualitas. 
fogipsi
Kue Ulang Tahun FOGIPSI 
Sehingga permasalahan-permasalahan yang dihadapi guru-guru IPS bisa sedikit demi sedikit dapat diatasi. Harus mempunyai semangat dan tekad baja untuk mencerdaskan anak bangsa. 

Share:

0 komentar

Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk mampir dan memberikan komentar di feriyana.com. Ditunggu lho, kunjungan dan komentar berikutnya.