"Gunung Kidul" Surga Kuliner Ekstrim

Postingan ini terinspirasi oleh kerinduan saya dengan kampung halaman,yaitu Gunung Kidul. Maklum baru dua hari yang lalu, bapak pulang kampung. Ngiri nih ceritanya..

Yang paling tidak bisa dilupakan dari gunung kidul adalah kulinernya yang menurut saya sangat ekstrim karena saya sendiri tidak berani mencobanya. Di Gunung Kidul banyak sekali kuliner ekstrim. Bagi anda penggemar kuliner ekstrim harus dan wajib mencobanya. Pasti ketagihan. Apa saja kuliner ekstrim yang saya maksud??

Berikut ini kuliner ekstrim yang harus dicoba kalau berwisata ke Gunung Kidul:

Belalang Goreng
Makanan yang satu ini sudah banyak yang mengetahuinya sebagai kuliner khas Gunung Kidul. Bila ke Gunung Kidul bisa dengan mudah di dapat belalang goreng di pinggir jalan,dengan berbagai macam rasa. Ada yang rasa pedas, gurih dan rasa bacem. Kalau mau yang mentah,ada juga seperti yang digambar. Biasanya harga 1 toples seharga Rp 40000,00. Kalau mau yang bermerek,bisa dicari di toko oleh-oleh belalang gireng cap GARENG.

Tapi hati-hati buat yang mempuntai riwayat alergi. Karena saya sendiri kalau memegang belalang sudah langsung gatel-gatel alergi kambuh. Jadi tidak berani mencoba untuk makan belalang goreng. Belalang yang sering dikonsumsi ini khusus untuk jenis belalang kayu yang berwarna coklat dan belalang daun yang berwarna hijau.



Peyek Laron
Tahu hewan laron kan?? Hewan yang sering mengerumuni lampu di malam hari. Terbayang tidak,hewan laron
dijadikan peyek?


Di Gunung Kidul, laron biasanya banyak di malam hari dan pagi hari sesudah hujan. Sebenarnya kehadiran hewan ini tidak begitu mengganggu,tetapi kalau dalam jumlah yang banyak akan sangat mengganggu karena terkadang sampai mengerumuni kita yang berada di dekatnya.

Dari pada mubadzir, masyarakat Gunung Kidul mengolah laron menjadi peyek. Biasanya untuk menangkap laron harus menyiapkan baskom atau tampah berisi air yang ditengahnya ada lampu. Air berfungsi untuk menjerat laron yang hinggap dibaskom sedangkan lampu sebagai penarik perhatian laron. Biasanya laron suka mengerumuni lampu.

Tapi makanan ini masih olahan rumahan yang hanya sekedar untuk konsumsi. Jadi kalau mau mencoba peyek laron,silahkan mampir ke rumah penduduk.

Tumis Ulat dan Larva Pohon Besi
Menu makanan ini hanya bisa ditemui pada saat musim ulat besi. Ulat biasanya akan menghabiskan daun pohon besi. Ulat ini biasanya menempel di daun pohon besi.
 

Ulatnya berwarna hijau garis-garis hitam. Sedangkan larva ulat pohon besi biasanya adanya di balik daun yang sudah berguguran dari pohon. Dibalik sampah daun yang tidak jauh dari pohonnya. Sebelum dimasak,larva dan ulat dibersihkan terlebih dulu. Terutama ulat,kotoran dalam perut ulat pohon besi dibersihkan terlebih dulu. Bumbu yang digunakan sama seperti untuk menumis sayuran pada umumnya yaitu bawang merah, bawang putih, cabai, garam dan gula secukupnya. Biasanya makanan ini bisa didapatkan di rumah penduduk. Karena jarang yang menjual menu ini.



Tumis Ulat dan Larva Pohon Jati
Tumis larva dan ulat pohon jati hampir sama dengan ulat dan larca pohon besi. Hanya beda jenis ulatnya. ulat pohon jati berwarna hitam dan berlendir. Ulat ini hanya ada musiman dan kalau lagi musim disepanjang jalan banyak bergelantungan didaun pohon jati. Dan kita harus berhati-hati kalau melewati jalan yang dikanan kirinya ada ulat pohon jati,karena lendir ulat ini yang berwarna hitam kalau kena baju tidak akan hilang. Menu ini juga hanya ada di rumah warna untuk tujuan dikonsumsi saja. Bukan untuk dijual.

Bothok Tawon
Bothok biasanya terbuat daretai cina dilengkapi ikan teri atau tahu. Seperti pepes. Tapi kalau ke Gunung Kidul bisa mencoba bothok tawon. Bothok yang isinya larva lebah. Makanan ini memang masih rumahan. Dan masih sulit didapatkan. Karena sudah mulai jarang yang menternakkan lebah. Bagi yang mempunyai riwayat alergi harus berhati-hati dalam mengkonsumsinya. Karena alergi bisa kambuh. Tidak hanya gatal seluruh badan, bahkan sampai sesak pernapasannya. Tetapi memang rasanya yang gurih dan super lezat.

Di atas adalah beberapa menu kuliner ekstrim yang bisa dicoba kalau berwisata ke Gunung Kidul. Masih banyak menu-menu ekstrim dan eksotis lainnya. Semoga bisa dijadikan tambahan informasikan bagi yang sedang ataupun baru merencanakan berwisata ke Gunung Kidul.

Mau kuliner ekstrim?? tak perlu jauh-jauh ke Thailand, ke Gunung Kidul saja. Surga kuliner ekstrim.

Pictures source from google.


Share:

20 komentar

  1. Berasa-rasa merinding liat fotonya. Tapi rasanya mungkin enak ya mbak? - Tatat

    ReplyDelete
    Replies
    1. Eh ada teh tatat...katanya sih enak teh. Saya sendiri alergi, jadi ga berani nyoba. Kl yang bothok tawon pernah nyoba sekali, enak gurih tapi alergi saya lgsg kambuh sampai nafas nyesek ga karuan.

      Delete
  2. Wow...mengerikan mbak..hiks,membayangkan ulat aja dah mo kaboooorrr hehehe..tp ada yg pernah aku makan...laron..yup di solo,waktu aku kecil kl musim laron dikumpulkan..kl gak dipeyek ya dibothok..rasanya gurih2 gt lah..kl yg ulat ama larva..rasanya gimana mbak? Penasaran tp gak yakin berani coba hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya malah blum pernah makan peyek laron mba...saya alergi,langsung gatel2.susah kl punya riwayat alergi,ga bs nyobain byk makanan.

      Delete
  3. Wow...mengerikan mbak..hiks,membayangkan ulat aja dah mo kaboooorrr hehehe..tp ada yg pernah aku makan...laron..yup di solo,waktu aku kecil kl musim laron dikumpulkan..kl gak dipeyek ya dibothok..rasanya gurih2 gt lah..kl yg ulat ama larva..rasanya gimana mbak? Penasaran tp gak yakin berani coba hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya emang mb novya. Saya ikut nyari tp ga berani makan setelah matengnya.

      Delete
  4. waduh kalau ke sana bsia gak ya makan, soalnay membayangkan dan melihat seranga2 itu jadi santapan kita tapi katanya kandungan proteinya tinggi

    ReplyDelete
  5. Aduh..makanan ekstrem semua ini bagi saya mbak...wakakakaka soalnya g pernah makan semuanya (kabuuuuurrr)

    ReplyDelete
  6. Aduh..makanan ekstrem semua ini bagi saya mbak...wakakakaka soalnya g pernah makan semuanya (kabuuuuurrr)

    ReplyDelete
  7. Replies
    1. Bener banget mb chika...ga usah mahal-mahal & g usah jauh2 ke thailand.

      Delete
  8. Laron dan belalang, ibuku dulu saat kecil tinggal di Pacitan dan pernah makan, ceritanya. Pacitan deketan ma Gunung Kidul kalau gak salah ya mbak?
    Btw yang ulat itu disebutnya "entung" bukan?

    ReplyDelete
  9. Saya pernah ke Gunung Kidul
    waktu itu ke gua pindul

    ReplyDelete
    Replies
    1. Masih banyak yg bs diexplore dr Gunung Kidul kak...apalagi pantainya. Keren pokoknya...

      Delete
  10. klw buat buat saya pribadi rasanya menjijikan ya.... tapi kita hrs menghormati adat kebiasaan masyarakat setempat .....

    ReplyDelete
  11. huwaa liat gambarnya sereeem... denger cerita ini dari kakungnya anak2 (mertua) yg aslinya dr gunung kidul tp gak kebayang ahaha tp klo belalang goreng aku ya pernah makan waktu kecil.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Eeeh ada mb Ophi Ziadah..mksh mb udah comen. Saya malah ikut nyari nya mb,tp untuk masalah makan saya ga berani. Hehe..punya riwayat alergi.

      Delete

Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk mampir dan memberikan komentar di feriyana.com. Ditunggu lho, kunjungan dan komentar berikutnya.