Seberapa Tinggi Keikhlasanmu??


Ikhlas adalah kata yang sangat mudah diucapkan.
"Saya ikhlas motor saya hilang." " Saya ikhlas...... "ikhlas kok,,,bla..bla...padahal dalam hati, masih ada perasaan gondok,kesel, marah dan perasaan yang lainnya.

Pada saat mulut mengatakan ikhlas,tapi hati masih berkecamuk berbagai rasa, apakah itu yang dimaksud ikhlas?

Saya rasa bukan. Karena kata ikhlas seperti di atas hanya untuk menghibur diri sendiri atas tidak relaan kita akan kehilangan sesuatu. 

Berarti kalau begitu, ikhlas yang sesungguhnya itu yang bagaimana?? 

Saya sendiri juga sulit untuk menjelaskannya.  Level tertinggi dari keikhlasan sangat sulit ditemukan. Karena setiap manusia dengan sifat tak pernah puas,bagaimana bisa ikhlas?

Tetapi akhirnya saya sendiri baru menyadari bahwa saya pernah mengalami titik terendah di ikhlasan tersebut. Level tertinggi dari keikhlasan, pernah saya rasakan.

Ya..saya baru menyadari level tertinggi keikhlasan saya adalah pada saat saya harus ikhlas melepaskan ibunda tercinta saya kembali ke sang Empunya.

Setelah melihat penderitaan ibunda selama 2 tahun karena kanker yang dideritanya. Semua usaha telah saya dan keluarga lakukan. Segala doa tak henti-hentinya kami haturkan kepada sang Pencipta. 

Saya dan keluarga harus merelakan yang terbaik untuk ibu. Tentu saja kami sangat menyayangi beliau. Bahkan kalau bisa penyakitnya lebih baik untuk saya saja daripada melihat ibu saya kesakitan melalui semua tahapan penyembuhan kankernya.

Tetapi ternyata yang punya kehidupan berkata lain. Saya baru menyadari,yang hilang dari kita berarti bukanlah milik kita. Yang hilang tersebut,kembali kepada yang punya sesungguhnya.

Ikhlas dalam pengertian saya adalah ketika kita telah berusaha dan berdoa untuk merubah takdir kita tetapi kita harus merelakannya untuk kembali kepada yang lebih berhak.

Share:

4 komentar

Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk mampir dan memberikan komentar di feriyana.com. Ditunggu lho, kunjungan dan komentar berikutnya.