Kami Bukan Produk Gagal Orang Tua

Judul di atas mungkin adalah isi hati dari anak-anak di luar sana yang mendapat bullying verbal dari orang tua. Saya mengatakan bullying verbal karena melakukan kekerasan terhadap anak dengan kata-kata yang mungkin tak pernah disadari oleh orang tua.

Semua Orang tua tidak pernah bertujuan untuk membully anaknya. Hanya saja pada saat mendidik anaknya untuk menjadikan anak yang sempurna,terjadilah proses bullying verbal tersebut.

Orang tua lebih mengutamakan hasil daripada proses. Hanya menginginkan hasil yang terbaik dari anaknya tanpa menghargai proses yang telah dilakukan sang anak.

Setiap anak mempunyai keunikan dan keistimewaan masing-masing. Kebanyakan orang tua hanya melihat nilai dari pelajaran di sekolah. Kalau nilainya bagus berarti anak itu pintar.  Padahal orang tua tidak tau hasil bagusnya tersebut didapat dari mana. Bisa saja didapat dari menyontek.

Karena terlalu menginginkan anaknya sempurna, orang tua jadi sering menekan anaknya untuk melakukan yang tidak disukainya. Bahkan tidak sedikit orang tua yang memarahi dan membandingkan anaknya dengan anak yang lain. "si A bisa kenapa kamu ga bisa? si itu pinter, kenapa kamu ga pinter?" ditambah lagi dengan kalimat umpatan yang tidak pantas. Seakan-akan orang tua telah menghakimi, bahwa anaknya yang tidak seperti anak lain itu, adalah anak yang bodoh.

Tidak ada anak yang bodoh. Karena Tuhan menciptakan alam semesta beserrta isinya pasti mempunyai kelebihan masing-masing. Tetapi mengapa Tuhan menciptakan adanya perbedaan, itu pasti karna Tuhan punya alasan yang pasti terbaik untuk hambaNya dan pasti kehadiran makhluk tersebut pasti tak akan sia-sia di alam semesta ini.

Bullying verbal ini disadari atau tidak akan sangat membahayakan untuk mental sang anak. Yang seharusnya anak mempunyai bakat yang luar biasa diluar mata pelajaran, tidak akan tergali dengan maksimal. Walaupun hanya dengan membandingkan dengan kakak atau adik kandung, tetap saja akan membawa dampak yang luar biasa untuk masa depan anak.

Seakan-akan anak diberi cap "produk gagal orang tua" bagi anak yang tidak pintar didalam mata pelajaran sekolah. Padahal kalau diamati dengan seksama, orang tua mempunyai andil yang sangat besar untuk keberhasilan anak.

Memang seharusnya anak dijaga, tetapi harus ada koridor yang ditaati oleh orang tua dan anak. orang tua tugasnya menjaga kepercayaan anak, mendidik, dan menggali minat serta bakat anak tanpa menggurui seakan orang yang paling tau tentang anaknya. jangan sekali-kali melakukan bullying verbal yang berupa mengejek, memarahi dan membandingkan. Sedangkan seorang anak bertugas menjaga kepercayaan dari orang tua serta mengkomunikasikan apa yang menjadi minat dan bakatnya. supaya orang tua tidak ragu untuk mengarahkan bakat anaknya.

Kalau sudah ada peran aktif dari kedua belah pihak, maka tidak ada anak yang mempunyai cap "Produk Gagal Orang Tua".
 



Kasus bullying di atas kita kenal dengan istilah verbal bullying, yaitu bullying dengan menggunakan kata-kata untuk membuat seseorang berada di dalam tekanan dan membuat orang yang melakukan verbal bullying tersebut menjadi lebih superior.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/bangkid/verbal-bullying_54f85d92a33311e77d8b4864
Kasus bullying di atas kita kenal dengan istilah verbal bullying, yaitu bullying dengan menggunakan kata-kata untuk membuat seseorang berada di dalam tekanan dan membuat orang yang melakukan verbal bullying tersebut menjadi lebih superior.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/bangkid/verbal-bullying_54f85d92a33311e77d8b4864
Kasus bullying di atas kita kenal dengan istilah verbal bullying, yaitu bullying dengan menggunakan kata-kata untuk membuat seseorang berada di dalam tekanan dan membuat orang yang melakukan verbal bullying tersebut menjadi lebih superior.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/bangkid/verbal-bullying_54f85d92a33311e77d8b4864
Kasus bullying di atas kita kenal dengan istilah verbal bullying, yaitu bullying dengan menggunakan kata-kata untuk membuat seseorang berada di dalam tekanan dan membuat orang yang melakukan verbal bullying tersebut menjadi lebih superior.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/bangkid/verbal-bullying_54f85d92a33311e77d8b4864
Kasus bullying di atas kita kenal dengan istilah verbal bullying, yaitu bullying dengan menggunakan kata-kata untuk membuat seseorang berada di dalam tekanan dan membuat orang yang melakukan verbal bullying tersebut menjadi lebih superior.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/bangkid/verbal-bullying_54f85d92a33311e77d8b486B Bullying verbal adalah Bullying verbal ini lebih tajam dampaknya dibanding bullying fisik.

Share:

8 komentar

  1. Saya kok jadi merinding bacanya. Jangan-jangan saya juga seperti itu :(

    ReplyDelete
  2. Ya ampun,,,memang ya kadang kita sebagai orang tua tidak sadar ternyata kita sendiri membully mereka.

    ReplyDelete
  3. Ih jangan sampai ya. Orang tua kadang kalau marah kurang bisa mengontrol emosi padahal apa yang terucap boleh jadi adalah doa untuk anak-anak kita.

    ReplyDelete
  4. Saya sendiri jg masih belajar untuk ga nglakuinnya..tp memang sulit bgt yaa moms?krn bullying verbal ini qt tanpa sadar melakukannya walaupun g bermaksud tuk itu.hehehe..

    ReplyDelete
  5. Makjleb ini...dibanding2kan emang nda enak rasanya, kudu dilatih berbicara baik yoo Mak hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betuk mak mel. Kita ja g mau dibanding2in.eh kita tanpa sadar udah nglakuinnya.

      Delete
  6. betul itu mbak. padahal setiap anak mempunyai bakat dan talenta masing masing dan tidak bisa mengambil hasil yang banyak juga pasti di fokuskan hanya 1 bakat tapi hasilnya maksimal mbak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kebanyakan orang tua menjadikan nilai pelajaran diskolah jadi patokannya. Yg nilainya bagus diskolah dianggap anak yg paling pintar. Padahal kan tidak seperti itu seharusnya.

      Delete

Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk mampir dan memberikan komentar di feriyana.com. Ditunggu lho, kunjungan dan komentar berikutnya.