Pentingnya Menanamkan Pengetahuan Literasi Keuangan Sejak Dini

Prestasi Junior Indonesia masih terdengar asing di Indonesia. Padahal sudah sejak tahun 2015 aktif dalam program Financial Literacy (literasi keuangan) dengan mengarah kepada digital education. 

Prestasi Junior Indonesia (PJI) bekerja sama dengan HSBC mempunyai program yang bernama "Anak Cerdas" untuk tingkat SD dan "More Than Money" untuk tingkat SMP. Program PJI ini dimulai dari 2015 sampai dengan 2018. 

Program PJI ini baru ada di 8 kota besar, 8 sekolah di Indonesia. Khususnya di Jakarta, program PJI "Anak Cerdas" diselenggarakan di SD Negeri 12 Pagi Bendungan Hilir. PJI melalui relawannya memberikan infomasi dan pengetahuan mengenai Financial Literacy (literasi keuangan) dengan digital education yaitu belajar menggunakan teknik yang menyenangkan  menggunakan tablet. 

Sebenarnya apa sih yang disebut dengan Financial Literacy atau dalam bahasa Indonesia berarti Literasi Keuangan???

Saya secara pribadi baru mendengar istilah ini. Secara garis besar Literasi Keuangan adalah pengetahuan kemampuan dan keterampilan seseorang dalam mengelola keuangan dengan baik dan benar. Orang yang mampu mengelola keuangannya dengan baik, berarti ia mempunyai literasi keuangan yang baik.

Sayangnya masyarakat Indonesia masih sangat rendah dalam pengetahuan literasi keuangan. Terbukti hanya 21. 84% orang dari seluruh jumlah masyarakat Indonesia yang mengetahui tentang literasi keuangan. Padahal target pemerintah adalah sebesar 75% dari jumlah masyarakat Indonesia.

Rendahnya pengetahuan literasi keuangan, menyebabkan masyarakat Indonesia mempunyai budaya yang konsumtif. Hal ini bisa terlihat, sebagai contoh kecil adalah anak saya yang berumur 6 tahun selalu mengedepankan kata "beli". Setiap saya dan suami saya pulang dari kerja, ia selalu bilang "ma, beli mainan yuk! Pa, beli baju yuk! " dan itu selalu terulang setiap harinya. 

Untuk itu PJI dan HSBC merasa bertanggung jawab untuk memberikan pengetahuan dan informasi mengenai literasi keuangan terutama sejak usia dini. Karena mereka anggap sangatlah penting memberikan pengetahuan tersebut sejak usia dini. Semakin cepat maka hasilnya akan semakin bagus.

Berikut adalah alasan betapa pentingnya pengetahuan literasi keuangan diberikan sejak dini:
  • Memberi pengetahuan, manakah yang harus di utamakan antara kebutuhan dan keinginan 
  • Mendidik anak untuk selalu mengedepankan alasan dalam bertindak
  • Mengubah budaya konsumtif
  • Mampu mengelola keuangannya untuk masa depan.


Program "Anak Cerdas" dari PJI ini bukan hanya memberikan pengetahuan mengenai literasi keuangan. Tetapi juga mendidik etika dan mental anak sejak dini. Yaitu menumbuhkan percaya diri, mampu menahan diri di segala hal karena mengedepankan alasan dan terutama dalam membelanjakan uang. 

Program ini dilakukan dengan sangat menyenangkan. Antusias para siswa di SD Negeri 12 Pagi Bendungan Hilir, terlihat begitu luar biasa. Saya sangat terpukau melihat langsung proses dilakukannya program "Anak Cerdas" dari PJI ini. 

Program ini masuk dalam kurikulum sekolah. Dan setiap siswa dipinjamkan tablet. Di dalam penyelenggaraannya, PJI menggunakan games-games yang mengedukasi tetapi tetap menyenangkan. Tak terlihat raut muka cemberut di wajah para siswa pada saat mengikuti program ini. Malah hanya mereka terganggu karena kehadiran kami, para awak media dan blogger yang meliput. *hehehe...maafkan kami yaa nak...

Melalui tablet, siswa diharuskan menjawab dengan waktu tertentu mengenai permasalahan yang dihadapi para siswa di kesehariannya. Misalnya, dengan uang Rp. 10.000,00 siswa diberikan pilihan untuk membeli 2 roti atau sepiring nasi goreng. Beragam jawaban dan alasan dari para siswa. Para relawan dari PJI menekankan bahwa apapun pilihan jawabannya, hal yang terpenting adalah setiap pilihan harus ada alasan. Relawan PJI juga akan selalu memberikan encourage kepada siswa yang dengan percaya diri mengungkapkan pendapatnya. Dengan memberikan hadiah kecil seperti wafer dan biskuit. 

Pada program "Anak Cerdas" ini PJI selalu menegaskan kepada para siswa pentinganya mengetahui apa itu kebutuhan, dan apa itu keinginan. Kebutuhan harus di dahulukan dibanding keinginan.

Acara ini semakin lengkap dengan hadirnya narasumber yang berprofesi sebagai psikolog anak. Psikolog anak yang diundang kali ini akrab di panggil dengan mbak nani. Semua informasi mengenai bagaimana cara merubah budaya konsumtif pada anak. Banyak pertanyaan untuk mbak nani ini. Malah seperti sesi konsultasi saja. Tapi saya bersyukur bisa datang dalam acara yang penuh dengan ilmu parenting. Sangat membantu saya dalam mendidik anak di rumah dan mendidik siswa di sekolah, karena memang kebetulan saya adalah seorang guru. Narasumbernya pun sangat terbuka dengan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan baik itu dari pihak PJI, HSBC maupun psikolog anak.

Jadi dari yang awalnya buta mengenai literasi keuangan, sekarang mulai tersingkaplah sudah...

Share:

4 komentar

  1. wahh keren banget nih programnya HSBC, anak2 sekarang apalagi yang udah menjelang remaja memang menurutku perlu banget dikasih pengetahuan soal keuangan...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Eeeh...mb zata ligouw. Makasih yaa mb udah mampir. Salam kenal..

      Delete
  2. hihihihii, aku ga ikutan nih pas kemarin diajak ikutan jd relawan.. aku jg staff di HSBC mba... tau sih ttg progarm CSR HSBC yg ini, tapi akunya aja yg ga ikutan gabung jd relawannya.. temen2ku ada yg rutin tuh ikutan acara2 begini..

    ReplyDelete
  3. Ooouw mb fanny staff HSBC??bagus banget mbak programnya..saya merasa beruntung banget udah di undang komunitas blogger. Sukses terus mb...smiga HSBC terus membuat program-program yang bagus seperti ini.

    ReplyDelete

Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk mampir dan memberikan komentar di feriyana.com. Ditunggu lho, kunjungan dan komentar berikutnya.